فَلَمَّا جَاءَهُمْ مُوسَىٰ بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَٰذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ
Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mukjizat-mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu".
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami yang nyata) yakni nyata keadaannya (mereka berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat) yakni sulapan ilmu sihir saja (dan kami belum pernah mendengar Seruan ini) yang telah ada (di) masa-masa (nenek moyang kami dahulu").
Ketika Mûsâ menghadapi mereka dengan dakwah yang diperkuat dengan mukjizat yang jelas, mereka mengingkari apa yang mereka saksikan seraya berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang kamu akui dari Allah. Kami belum pernah mendengar apa yang kamu akui ini dari nenek moyang kami dahulu."
Admin
Secara zalim, sombong dan membangkang.
Sebagaimana yang dikatakan Firâaun ketika kebenaran telah jelas dan kebatilan kalah, âSesungguhnya dia (Musa) adalah pemimpinmu yang mengajarkan kepadamu ilmu sihir.â Fir;aun memang pintar namun tidak bersih sehingga berbuat licik, sampai-sampai melakukan berbagai macam tipu daya seperti yang telah diceritakan Allah kepada kita, padahal dia mengetahui bahwa tidak ada yang mendatangkan mukjizat yang besar itu kecuali Allah Tuhan langit dan bumi, akan tetapi kecelakaan lebih menguasai dirinya, sehingga dia tidak beriman dan malah menentangnya.
Ucapan mereka ini dusta, padahal Allah telah mengutus sebelum Musa rasul-Nya Yusuf âalaihis salam. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, âDan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata, "Allah tidak akan mengirim seorang (rasul pun) setelahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu.â (Terj. Al Muâmin: 34)