Surat Muhammad Ayat 34

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ مَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ



Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi jalan Allah) tuntunan-Nya, yaitu jalan petunjuk (kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka) ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang kafir yang dikubur di Al-Qulaib, seusai perang Badar.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi orang lain untuk memeluk Islam lalu mati dalam keadaan kafir, maka Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Ayat ini dan ayat yang disebutkan dalam surah Al Baqarah: 217, yaitu, “Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” Terdapat dua muqayyid (pembatas) terhadap semua nash yang mutlak yang menyebutkan batalnya amal karena kafir, yaitu jika mati di atas kekafiran.

Kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, dan hari Akhir.

Dengan membuat manusia benci kepada kebenaran, mengajak kepada yang batil serta menghias kebatilan itu.

Yakni belum sempat bertobat darinya.

Baik dengan perantaraan syafaat maupun selainnya. Hal itu, karena mereka sudah mesti mendapatkan hukuman dan kehilangan pahala, wajib kekal di neraka serta telah ditutup dari rahmat Allah Subhaanahu wa Ta'aala Yang Maha Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. Mafhum ayat ini menunjukkan, bahwa jika mereka bertobat sebelum matinya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan mengampuni dan merahmati mereka serta memasukkan mereka ke surga meskipun sebelumnya mereka menghabiskan umurnya di atas kekafiran, menghalangi manusia dari jalan-Nya dan mengerjakan larangan-Nya. Maka Mahasuci Allah yang membukakan pintu rahmat kepada hamba-hamba-Nya dan tidak menutupnya dari seorang pun selama ia masih hidup dan bisa bertobat. Mahasuci Allah Yang Mahasantun yang tidak segera menyiksa orang-orang yang berbuat maksiat, bahkan memaafkan dan memberi rezeki padahal Dia berkuasa penuh atas mereka.