Surat Al-Hujurat Ayat 3

إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ



Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

("Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji) dicoba (hati mereka oleh Allah untuk bertakwa) artinya, ujian untuk menampakkan ketakwaan mereka. (Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar") yakni surga. Ayat berikutnya diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang datang di waktu tengah hari kepada Nabi saw. sedangkan Nabi saw. pada saat itu berada di dalam rumahnya, lalu mereka memanggil-manggilnya, yaitu firman-Nya:

Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di dalam majlis Rasulullah demi penghormatan kepadanya, mereka itulah orang-orang yang hatinya telah dibersihkan oleh Allah hanya untuk bertakwa. Maka bagi mereka ampunan yang luas atas dosa-dosa mereka dan pahala yang amat besar.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memuji orang yang merendahkan suaranya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu bahwa Allah menguji hati mereka untuk bertakwa, sehingga jelaslah keadaannya, yaitu menjadi cocoknya hati mereka untuk bertakwa. Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga menjanjikan untuk mereka itu ampunan yang di dalamnya mengandung penyingkiran terhadap keburukan dan hal yang tidak diinginkan, serta pahala yang besar yang tidak diketahui sifatnya kecuali oleh Allah Ta’ala, dan dalam pahala yang besar itu terdapat hal yang dicintai hamba. Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguji hati manusia dengan perintah, larangan dan cobaan-cobaan, maka barang siapa yang tetap mengerjakan perintah Allah dan mengikuti keridhaan-Nya serta bersegera kepadanya dan mendahulukannya di atas keinginan hawa nafsunya, maka menjadi bersih dan sucilah hati tersebut sehingga bisa bertakwa. Jika tidak demikian, maka dapat diketahui, bahwa hatinya tidak cocok untuk bertakwa.