Surat Al-An'am Ayat 62

ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ ۚ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ



Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Kemudian mereka dikembalikan) semua makhluk itu (kepada Allah Penguasa mereka) Yang Memiliki mereka (yang sebenarnya) yang bersifat Maha Adil untuk membalas amal perbuatan mereka. (Ketahuilah bahwa segala hukum pada hari itu kepunyaan-Nya) keputusan yang dilaksanakan atas diri mereka (dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.") Dia menghisab semua makhluk dalam jangka waktu setengah hari menurut ukuran hari dunia sebagaimana yang telah dijelaskan oleh sebuah hadis mengenai hal ini.

Kemudian Dia membangkitkan orang-orang yang sudah mati itu di hari kiamat. Mereka akan berdiri di hadapan Tuhan mereka yang akan menangani urusan mereka dengan benar. Ketahuilah bahwa hanya Dia yang mempunyai hak mengadakan perhitungan dan memutuskan permasalahan antar makhluk pada hari itu. Dia adalah secepat-cepat yang melaksanakan perhitungan dan pembalasan.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Setelah mati dan menjalani hidup di alam barzakh (alam pemisah antara dunia dan akhirat).

Dia berkuasa terhadap mereka dengan ketetapan qadar-Nya, berlaku pada mereka berbagai bentuk pengaturan-Nya sesuai yang dikehendaki-Nya, berkuasa terhadap mereka dengan ketetapan syar'i-Nya (berupa memerintah dan melarang), lalu mereka dikembalikan kepada Allah yang akan memberinya balasan. Oleh karena itu, segala hukum pada hari itu ada pada-Nya saja, dan Dia amat cepat hisabnya karena sempurnanya ilmu-Nya, penjagaan-Nya terhadap amal mereka sesuai yang ditetapkan dalam Al Lauhul Mahfuzh lalu diperkuat dengan apa yang dicatat oleh para malaikat-Nya. Jika demikian keadaan Allah, lalu bagaimana orang-orang musyrik berpaling dari-Nya dan malah beribadah kepada sesembahan yang tidak menguasai apa-apa, tidak mampu memberikan manfaat atau menolak bahaya dan tidak memiliki kemampuan apa-apa? Sekiranya mereka mengetahui santunnya Allah kepada mereka, maaf dan rahmat-Nya, sedang mereka menghadapinya dengan syirk dan kekufuran, berani berkata dusta terhadap Allah, namun Dia tidak segera menghukum mereka dan tetap memberi rezki mereka, bahkan mengajak mereka bertobat padahal Dia berkuasa menyiksa mereka segera, tentu mereka akan cinta kepada-Nya, mereka akan marah kepada diri mereka sendiri karena tunduk kepada seruan setan yang sesungguhnya membuat mereka hina dan rugi, namun sayang mereka tidak mengerti.