Surat Ibrahim Ayat 34

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ



Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan Dia telah memberikan kepada kalian dari segala apa yang kalian mohonkan kepada-Nya) sesuai dengan keperluan kalian (Dan jika kalian menghitung nikmat Allah) pemberian nikmat-Nya kepada kalian (tidaklah dapat kalian menghitungnya) kalian tidak akan mampu menghitung-hitungnya. (Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah orang kafir (sangat lalim dan sangat ingkar) artinya banyak berbuat aniaya terhadap dirinya dengan cara melakukan maksiat dan banyak ingkar terhadap nikmat Rabbnya.

Dialah satu-satunya yang menyediakan kebutuhan hidup kalian, baik yang kalian minta maupun yang kalian tidak minta. Maka dari itu, apabila kalian menghitung nikmat Allah yang pernah diberikan kepada kalian, kalian tentu tidak akan dapat mengetahui semua jenisnya, apalagi satu per satunya. Maka orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah benar-benar telah berbuat zalim dan ingkar.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Baik dengan lisanulmaqaal (ucapan) maupun lisaanul haal (keadaan yang menunjukkan butuh).

Yakni orang kafir.

Terhadap dirinya dengan bermaksiat.

Inilah tabi’at manusia, zalim, berani berbuat maksiat, meremehkan hak-hak Tuhannya, mengingkari nikmat Allah, tidak mensyukurinya dan tidak mengakuinya, selain orang yang diberi petunjuk oleh Allah untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, mengenal hak Tuhannya dan menunaikannya. Dari ayat 32-34 disebutkan nikmat-nikmat Allah secara garis besar dan secara rinci; dengan ayat itu Allah mengajak hamba-hamba-Nya mensyukuri-Nya dan mengingat-Nya, mendorong mereka untuk meminta dan berdoa kepada-Nya di malam dan siang hari, sebagaimana nikmat-nikmat-Nya datang kepada mereka di setiap waktu.