Surat Al-Furqan Ayat 74

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا



Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan orang-orang yang berkata, "Ya Rabb kami! Anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami) ia dapat dibaca secara jamak sehingga menjadi Dzurriyyaatinaa, dapat pula dibaca secara Mufrad, yakni Dzurriyyatinaa (sebagai penyenang hati kami) artinya kami melihat mereka selalu taat kepada-Mu (dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.") yakni pemimpin dalam kebaikan.

Kesebelas, mereka selalu memohon kepada Tuhan agar istri-istri dan anak-anak mereka dijadikan sebagai penyenang hati karena kebaikan yang mereka lakukan. Mereka juga berdoa agar dijadikan sebagai pemimpin dalam kebaikan yang diikuti oleh orang-orang yang saleh.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Termasuk pula kawan-kawan kami.

Yakni dengan melihat mereka taat kepada-Mu.

Yakni pemimpin dalam kebaikan.

Maksudnya, sampaikanlah kami ke derajat yang tinggi ini; derajat para shiddiqin dan insan kamil dari kalangan hamba Allah yang saleh, yaitu derajat imam (pemimpin) dalam agama dan menjadi panutan bagi orang-orang yang bertakwa, baik dalam perkataan maupun perbuatan mereka, di mana orang-orang yang baik berjalan di belakang mereka. Mereka memberi petunjuk lagi mendapat petunjuk. Sudah menjadi maklum, bahwa berdoa agar mencapai sesuatu berarti berdoa meminta agar diadakan sesuatu yang dapat meyempurnakannya, dan derajat imamah fiddin tidak akan sempurna kecuali dengan sabar dan yakin sebagaimana disebutkan dalam surah As Sajdah: 24. Doa agar dijadikan pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa adalah doa yang menghendaki amal, bersabar di atas perintah Allah, bersabar menjauhi larangan Allah dan bersabar terhadap taqdir-Nya yang pedih. Demikian juga dibutuhkan ilmu yang sempurna yang dapat menyampaikan seseorang kepada derajat yakin. Dengan sabar dan yakin itulah mereka dapat berada pada derajat yang sangat tinggi setelah para nabi dan rasul. Oleh karena cita-cita mereka begitu tinggi dan tidak sekedar cita-cita, bahkan mereka melakukan sebab-sebabnya sambil berdoa kepada Allah, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala membalas mereka dengan kedudukan yang tinggi (ghurfah) di akhirat.