Hasil pencarian tentang bacaannya
ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya) yakni buatlah suara gaduh dan hiruk-pikuk untuk mengganggu bacaannya...mereka memang membuat hiruk-pikuk bilamana Nabi membaca Alquran (supaya kalian dapat mengalahkan") bacaannya
mengerjakannya) niscaya mereka menuruti kemauannya; lafal ayat ini huruf hamzahnya dapat dibaca panjang sehingga bacaannya...menjadi la-aatauhaa dan dapat dibaca pendek sehingga bacaannya menjadi la-atauhaa (dan mereka tidak
Kedua huruf Hamzah pada dua tempat ini dapat dibaca Tahqiq, sehingga bacaannya menjadi A-innaa....Sebagaimana huruf Hamzah yang keduanya dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya menjadi Ayinnaa.
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
(Jika Kami memaafkan) bila dibaca memakai ya berarti menjadi mabni maf'ul sehingga bacaannya menjadi...Jika dibaca memakai huruf nun, berarti mabni fa'il, dan bacaannya seperti yang tertera pada ayat (segolongan
atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya) di dadamu, maksudnya membuat kamu dapat menghafalnya (dan bacaannya
ibadah yang dilaksanakan pada malam hari lebih merasuk ke dalam hati, lebih berkesan serta lebih khusyuk bacaannya
Dan orang-orang yang terhadap kesaksiannya) menurut suatu qiraat dibaca dalam bentuk jamak, sehingga bacaannya
Jibril selesai daripadanya (lisanmu karena hendak cepat-cepat menguasainya) karena kamu merasa khawatir bacaannya
Apabila utusan Kami telah membacakan al-Qur'ân kepadamu, maka ikutilah bacaannya itu dengan menyimaknya
Apabila utusan Kami telah membacakan al-Qur'ân kepadamu, maka ikutilah bacaannya itu dengan menyimaknya
(Dan bacalah Alquran itu) mantapkanlah bacaannya (dengan perlahan-lahan.)
Sesungguhnya Kamilah yang akan mengumpulkannya dalam dadamu dan memantapkan bacaannya di lidahmu.
Sesungguhnya Kamilah yang akan mengumpulkannya dalam dadamu dan memantapkan bacaannya di lidahmu.
lafal A-idzaa dan A-innaa dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya menjadi Ayidzaa dan Ayinnaa.
Apabila Kami telah selesai membacakannya) kepada kamu melalui bacaan malaikat Jibril (maka ikutilah bacaannya
keturunan mereka) menurut qiraat yang lain lafal Dzurriyyatahum dibaca dalam bentuk jamak sehingga bacaannya
amanat-amanat mereka) menurut suatu qiraat lafal amaanaatihim dibaca dalam bentuk mufrad atau tunggal, sehingga bacaannya
diganti menjadi Kasrah, akhirnya jadi Mardhiyyun, oleh karena kedudukannya menjadi Khabar Kaana maka bacaannya
, "Apakah sungguh-sungguh) lafal A-inna dapat dibaca secara Tahqiq dan Tas-hil; kalau dibaca Tahqiq bacaannya
dibaca dalam bentuk jamak sehingga menjadi Ukharu atau dapat pula dibaca dalam bentuk Mufrad sehingga bacaannya
(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda) bacaannya ada yang
Lafal waalidayya menurut qiraat yang lain dapat dibaca mufrad sehingga bacaannya menjadi waalidiy (dan
(bagi orang-orang yang berbuat kebaikan) pada umumnya qiraat lafal rahmatun dibaca nashab sehingga bacaannya
dapat mencapai) meraih keimanan; dapat dibaca Tanaawusy atau huruf Wau diganti menjadi Hamzah, sehingga bacaannya
Tetapi menurut suatu qiraat huruf Wawu dibaca Sukun sehingga bacaannya menjadi Au karena di'athafkan
Tetapi menurut qiraat yang lain dibaca Rafa, sehingga bacaannya menjadi Yushaddiquni sebagai sifat dari
pelajaran) asalnya adalah liyatadzakkara, kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf dzal sehingga jadilah bacaannya
Sesungguhnya Nabi saw. selalu mengeraskan suara bacaannya mengikuti bacaan malaikat Jibril karena takut
dibaca dengan memakai huruf ta sehingga menjadi tamkuruuna, dapat pula dibaca dengan huruf ya sehingga bacaannya