قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ ۖ وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيلِ الْأَحْلَامِ بِعَالِمِينَ
Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu".
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Mereka menjawab,) "itu (adalah mimpi-mimpi yang kosong) mimpi yang tidak ada artinya (dan kami sekali-kali tidak mengetahui tentang mentakwilkan mimpi.")
Mereka berkata; Itu adalah kumpulan mimpi-mimpi kosong dan halusinasi dalam jiwa. Kami sungguh tidak mengerti ta'bir mimpi-mimpi kosong itu.
Admin
Mereka menggabung antara ketidaktahuan dengan memastikan (karena sikap âujub), bahwa mimpi itu adalah mimpi yang kosong, padahal tidak demikian. Hal ini sudah tentu tidak patut dilakukan oleh orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang cerdas. Akan tetapi, raja sangat penasaran sekali terhadap mimpi itu, yang kemudian pemberi minum raja ingat tentang Yusuf dan menyampaikan mimpi itu kepadanya, lalu Yusuf menakwilkan mimpinya. Yang demikian sama seperti ketika Allah memperlihatkan keunggulan Adam di atas malaikat dalam hal ilmu setelah Dia bertanya kepada mereka, namun mereka (para malaikat) tidak sanggup menjawab, lalu Allah memerintahkan Adam untuk menjawab, maka ia pun memberitahukan kepada para malaikat nama-nama segala sesuatu, sehingga nampaklah keunggulannya. Demikian pula sebagaimana Allah menampakkan kelebihan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di atas para nabi yang lain pada hari kiamat dengan mengilhamkan kepada makhluk untuk mendatangi para nabi agar mereka memberi syafaat di hadapan Allah, dari mulai Adam, Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa, namun mereka semua mengemukakan alasan tidak sanggup, hingga kemudian mereka datangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Beliaulah yang sanggup.