Surat Yusuf Ayat 93

اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَٰذَا فَأَلْقُوهُ عَلَىٰ وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ



Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia kewajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku".

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

("Pergilah kalian dengan membawa baju gamisku ini) yaitu baju gamis Nabi Ibrahim yang dipakainya sewaktu ia dicampakkan ke dalam api. Baju tersebut dikalungkan Nabi Yusuf sewaktu ia berada di dalam sumur. Baju tersebut dari surga; malaikat Jibril memerintahkan Nabi Yusuf supaya mengirimkannya kepada ayahnya, seraya berkata, 'Sesungguhnya pada baju itu terdapat bau surga, dan tidak sekali-kali ia diusapkan kepada orang yang sakit melainkan orang sakit itu akan sembuh dengan seketika (lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan) menjadi (melihat kembali, dan bawalah keluarga kalian semuanya kepadaku.'").

Yûsuf kemudian menanyakan ayahnya kepada mereka. Ketika mereka menceritakan kondisi buruknya dan keadaan matanya akibat terlalu sedih dan banyak menangis, Yûsuf memberikan bajunya kepada mereka lalu berkata, "Bawalah baju ini pulang dan lemparkanlah ke wajah ayah. Ia pasti akan gembira dan yakin bahwa aku masih hidup. Baju itu juga akan mengembalikan penglihatannya kembali. Saat ayah dapat melihat kembali, ajaklah ia dan semua keluarga kalian ke sini."

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Kemudian Yusuf bertanya kepada mereka tentang keadaan bapaknya, lalu mereka menerangkan bahwa kedua matanya telah buta. Maka Yusuf berkata seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.

Pada baju Yusuf terdapat keharuman bekas diri Yusuf, diharapkan dengan dicium oleh bapaknya yang sangat sedih dan rindu bertemu Yusuf, kesegarannya kembali, jiwanya bergembira, sehingga penglihatannya pun pulih kembali. Allah memiliki hikmah dan rahasia dalam hal itu yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Ada pula yang berpendapat, bahwa hal itu merupakan mukjizat yang diberikan Allah Ta’ala kepada Nabi Yusuf ‘alaihis salam.