قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي ۖ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar".
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dia berkata) yakni Zulkarnain, ("Ini) tembok ini atau bendungan ini, atau kemampuan di dalam membangun ini (adalah rahmat dari Rabbku) merupakan nikmat-Nya, sebab tembok ini dapat mencegah Yakjuj dan Makjuj untuk keluar (maka apabila sudah datang janji Rabbku) yakni saat mereka dapat keluar, bila hari kiamat telah dekat. (Dia akan menjadikannya hancur luluh) rata dengan tanah (dan janji Rabbku itu) tentang keluarnya mereka dan peristiwa-peristiwa lainnya (adalah benar)" pasti terjadi.
Setelah selesai membangun dinding, Dzû al-Qarnain berkata sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, "Dinding ini merupakan rahmat dari Tuhanku kepada hamba-hamba-Nya, dan dinding ini akan tetap berdiri tegak sampai datang ketetapan Allah untuk menghancurkannya, hingga menjadi rata dengan tanah. Dan ketetapan Allah itu pasti terlaksana."
Admin
Bisa juga maksudnya kemampuan untuk membuatnya.
Yakni nikmat, karunia dan ihsan-Nya kepadaku, karena dinding tersebut dapat menghalangi Yaâjuj dan Maâjuj keluar ke tengah-tengah manusia yang lain. Seperti inilah keadaan para pemimpin yang saleh. Ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan nikmat yang banyak kepadanya, maka rasa syukur dan pengakuan mereka terhadap nikmat tersebut bertambah, sebagaimana perkataan Nabi Sulaiman ketika dihadapkan kepadanya kerajaan Sabaâ, âIni adalah karunia Tuhanku agar Dia mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur,â Berbeda dengan orang-orang yang sombong dan bersikap semena-mena di bumi, nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka menambah mereka semakin sombong, sebagaimana yang dilakukan Qarun ketika dikaruniakan kekayaan yang besar, ia berkata, âIni karena kepandaianku.â Nasâalullahas salaamah wal âaafiyah.
Untuk keluarnya Yaâjuj dan Maâjuj.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda tentang dinding itu,