Surat Maryam Ayat 54

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا



Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan ceritakanlah kisah Ismail di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya) sekali-kali ia tidak menjanjikan sesuatu melainkan ia memenuhinya. Disebutkan bahwa ia pernah menunggu seseorang yang telah berjanji kepadanya, selama tiga hari atau satu tahun, sehingga orang yang berjanji itu datang kepadanya di tempat yang dijanjikan itu, dan ternyata Nabi Ismail masih menunggu di tempat itu (dan dia adalah seorang rasul) untuk kabilah Jurhum (dan nabi).

Wahai Muhammad, ceritakan juga kepada mereka kisah Ismâ'îl yang ada di dalam al-Qur'ân. Sesungguhnya ia adalah orang yang menepati janji. Ismâ'îl telah berjanji kepada bapaknya untuk sabar dan tabah atas penyembelihan dirinya, dan ia menepatinya. Lalu ia diganti, dengan seekor kambing, dan dimuliakan dengan membawa misi kerasulan dan kenabian.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Di mana dari Beliau lahir bangsa Arab.

Yakni selalu menepati janji, baik janji dengan Allah maupun janji dengan manusia. Oleh karena itu, ketika beliau berjanji siap untuk disembelih, beliau berkata kepada ayahnya, “Engkau akan mendapatiku insya Allah termasuk orang yang sabar.” Beliau memenuhi janjinya dan mempersilahkan bapaknya menyembelihnya, yang kemudian Allah tebus dengan kambing sebagai ganti Isma’il, di mana di dalam kisah beliau banyak pelajaran yang dapat diambil, salah satunya adalah bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidaklah memberikan ujian dengan ujian yang sampai membinasakan dirinya, kalau pun seakan-akan seperti membinasakan dirinya, maka hal itu agar diketahui dengan jelas sejauh mana kesabarannya.

Yang diutus kepada suku Jurhum. Ayat ini menunjukkan keutamaan Nabi Isma’il di atas saudaranya, yaitu Ishak, karena Ishaq hanya disifati dengan kenabian saja, sedangkan Isma’il disifati dengan kenabian dan kerasulan.