ثَانِيَ عِطْفِهِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۖ لَهُ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖ وَنُذِيقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَذَابَ الْحَرِيقِ
dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Ia mendapat kehinaan di dunia dan dihari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dengan memalingkan lambungnya) Lafal ayat ini berkedudukan menjadi Hal atau keterangan keadaan, maksudnya orang yang membantah itu memalingkan lehernya dengan penuh kesombongan karena tidak mau beriman. Pengertian berpaling di sini adalah baik ke kanan maupun ke kiri sama saja (untuk menyesatkan) dapat dibaca Liyadhilla dan Liyudhilla, untuk menyesatkan manusia (dari jalan Allah) yakni dari agama-Nya. (Ia mendapat kehinaan di dunia) azab di dunia, akhirnya ia terbunuh dalam perang Badar (dan di hari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar) ia akan dibakar oleh api neraka, lalu dikatakan kepadanya,
Meskipun demikian, ia masih membuang muka karena rasa sombong dan tidak mau menerima kebenaran. Orang semacam itu akan ditimpa kehinaan di dunia ini dengan dimenangkannya kebenaran. Di akhirat kelak, mereka pun akan disiksa oleh Allah dengan api neraka yang membakar.
Admin
Tidak hanya itu.
Demikian pula lehernya yang menunjukkan kesombongannya; menolak yang hak dan meremehkan manusia. Dia merasa bangga dengan pengetahuan yang dimilikinya padahal tidak bermanfaat dan merendahkan orang yang benar lagi membawa kebenaran.
Yakni dia termasuk pemimpin kesesatan.
Yakni dari agama Allah.
Syaikh As Saâdiy berkata, âHal ini termasuk ayat-ayat Allah yang menakjubkan, di mana engkau tidak akan menemukan salah seorang di antara penyeru kekafiran dan kesesatan, kecuali ia akan mendapatkan kemurkaan di alam semesta, mendapatkan laknat, kemarahan, celaan serta sesuatu yang layak baginya, dan masing-masing sesuai keadaannya.â