Surat Al-Mu’minun Ayat 17

وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعَ طَرَائِقَ وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غَافِلِينَ



Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kalian tujuh buah jalan) yakni tujuh langit; lafal Tharaaiq ini adalah bentuk jamak dari lafal Thariiqah, dikatakan demikian karena ia adalah jalan-jalan bagi para Malaikat (dan tidaklah Kami terhadap makhluk) yang berada di bawah tujuh langit itu (melupakannya) dengan membiarkan langit itu runtuh menimpa mereka, sehingga mereka binasa semuanya, akan tetapi Kami menahannya supaya jangan runtuh; sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang lain, yaitu, "Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi." (Q.S. Al-Hajj, 65).

Sesungguhnya Kami telah menciptakan tujuh lapis langit yang tinggi di atas kalian. Di dalamnya terdapat sejumlah makhluk yang tidak Kami lalaikan dan selalu Kami jaga dan Kami atur urusannya. Kami tidak akan pernah lalai dengan urusan semua makhluk. Sebaliknya, Kami selalu menjaganya dari kebinasaan dan ketidakseimbangan. Semua urusan mereka diatur dengan penuh hikmah(1). (1) Kata sab'a tharâ'iq dalam ayat ini adalah kiasan untuk menunjukkan jumlah lapisan langit. Langit memang berjumlah tujuh lapis dan bukan satu lapis. Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia tidak akan pernah lalai dalam mengatur semua makhluk yang ada di ketujuh lapis langit itu.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Setelah Allah menyebutkan tentang penciptaan manusia, Dia menyebutkan tentang tempat tinggalnya dan menyebutkan berbagai nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada mereka dari berbagai sisi.

Sebagai atap bagi bumi dan untuk maslahat kamu. Masng-masing lapisan di atas yang lain, dan telah dihias dengan bintang, matahari dan bulan serta menyimpankan di dalamnya berbagai maslahat bagi makhluk.

Yang di bawah langit itu. Maksudnya, Kami tidak lalai terhadap makhluk Kami dan tidak membiarkannya, Kami tidak lengah terhadap langit, oleh karena itu Kami tahan langit agar tidak menimpa bumi, dan Kami tidak lengah terhadap makhluk sekecil biji sawi pun baik di dasar lautan maupun di tengah padang sahara, kecuali Kami berikan rezekinya. Dalam Al Qur’an, Allah Subhaanahu wa Ta'aala sering menggabung antara penciptaan dan ilmu-Nya, yakni Dia Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Hal itu, karena penciptaan makhluk terdapat dail yang kuat terhadap pengetahuan dan kebijaksanaan Allah.