إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat) yaitu ibadah salat dan ibadah-ibadah lainnya, apabila dikerjakan, pelakunya akan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan, pelakunya akan disiksa (pada langit, bumi dan gunung-gunung) seumpamanya Allah menciptakan pada masing-masing pemahaman dan dapat berbicara (maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir) yakni merasa takut (akan mengkhianatinya lalu dipikullah amanat itu oleh manusia) oleh Nabi Adam, sesudah terlebih dahulu ditawarkan kepadanya. (Sesungguhnya manusia itu amat zalim) terhadap dirinya sendiri, disebabkan apa yang telah dipikulnya itu (lagi amat bodoh) tidak mengerti tentang apa yang dipikulnya itu.
Kami telah menawarkan kepada bumi, langit dan gunung untuk mengemban tugas-tugas keagamaan. Tapi mereka tidak bersedia melaksanakan misi itu karena takut. Tetapi manusia menyanggupinya. Sungguh manusia itu sangat zalim pada diri sendiri dan tidak mengetahui kemampuan dirinya.
Admin
Allah Subhaanahu wa Ta'aala membesarkan masalah amanah yang dibebankannya kepada orang-orang mukallaf.
Yang dimaksud dengan amanah di sini ialah tugas-tugas agama, yaitu mengerjakan perintah dan menjauhi larangan seperti shalat dan lainnya, di mana jika dikerjakan mereka akan mendapatkan pahala, dan jika ditinggalkan mereka akan mendapatkan siksa. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menawarkannya kepada makhluk-makhluk yang besar, seperti langit, bumi dan gunung-gunung, penawaran pilihan bukan paksaan.
Mereka khawatir tidak sanggup memikulnya dan malah mendurhakai Tuhannya, bukan karena tidak suka pahalanya. Lalu Allah menawarkannya kepada manusia, kemudian manusia menerimanya dan siap memikulnya dengan keadaannya yang zalim lagi jahil (bodoh).