فَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Maka apa yang diberikan kepada kalian) khithab ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin dan lain-lainnya (berupa sesuatu) dari perhiasan duniawi (itu adalah kenikmatan hidup di dunia) untuk dinikmati kemudian lenyap sesudah itu (dan yang ada pada sisi Allah) berupa pahala (lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakal) kemudian di'athafkan kepadanya ayat berikut ini, yaitu:
Wahai manusia, janganlah kalian terpikat oleh kesenangan hidup duniawi. Ketahuilah bahwa segala yang kalian miliki berupa harta, anak dan sebagainya adalah kesenangan yang hanya bisa kalian nikmati di dunia. Sementara kesenangan surga yang telah dipersiapkan Allah adalah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya bersandar kepada Sang Pencipta dan Pemelihara mereka.
Admin
Ayat ini membuat seseorang zuhud kepada dunia dan cinta kepada akhirat serta menyebutkan amal yang dapat menyampaikan kepadanya.
Seperti kekuasaan, kedudukan, harta dan anak, serta badan yang sehat.
Yang kemudian akan hilang.
Yaitu pahala yang besar dan kenikmatan yang kekal.
Daripada kesenangan dunia.
Mereka menggabung antara iman yang benar yang menghendaki amal dengan tawakkal, dimana ia (tawakkal) merupakan alat untuk setiap amal. Oleh karena itu, setiap amal yang tidak dibarengi tawakkal, maka tidak akan sempurna. Tawakkal adalah bersandarnya hati kepada Allah dalam mendatangkan apa yang dicintai hamba dan dalam menghindarkan apa yang tidak disukainya dengan disertai rasa percaya kepada-Nya.