الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ
(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
("Yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji selain dari kesalahan-kesalahan kecil) yang dimaksud dari lafal Al Lamam adalah dosa-dosa kecil seperti, melihat wanita lain, menciumnya dan menyentuhnya. Istitsna atau pengecualian di sini bersifat Munqathi' artinya dosa-dosa kecil itu diampuni oleh sebab menjauhi dosa-dosa besar. (Sesungguhnya Rabbmu Maha Luas ampunan-Nya) disebabkan hal tersebut, sebab Dia Penerima Tobat. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang telah mengatakan, salat kami, shaum kami dan haji kami (Dia lebih mengetahui) (tentang kalian ketika Dia menjadikan kalian dari tanah) ketika Dia menciptakan bapak moyang kalian yaitu Adam dari tanah (dan ketika kalian masih berupa janin lafal Ajinnatin adalah bentuk jamak dari lafal Janiin (dalam perut ibu kalian; maka janganlah kalian mengatakan diri kalian suci) janganlah kalian memuji-muji diri kalian sendiri dengan cara ujub atau takabur, akan tetapi bila kalian melakukannya dengan cara mengakui nikmat Allah, maka hal ini dianggap baik (Dia-lah Yang paling mengetahui) Yang mengetahui (tentang orang yang bertakwa").
Yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali dosa-dosa kecil, sebab akan diampuni oleh Allah. Sesungguhnya Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Mengetahui keadaan kalian, ketika Dia menciptakan kalian dari tanah dan ketika kalian masih berupa janin dalam perut ibu pada beberapa fase yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jangan mengaku suci dengan memuji dan membanggakan diri. Allah lebih tahu orang yang bertakwa yang benar-benar suci karena ketakwaannya itu.
Admin
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sifat mereka yang berbuat baik itu.
Yaitu mereka yang mengerjakan perintah-perintah Allah berupa yang wajib-wajib, dimana meninggalkannya termasuk dosa besar, dan mereka meninggalkan dosa-dosa besar. Dosa besar adalah perbuatan yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, di mana perbuatan tersebut ada hadnya (hukumannya) di dunia, atau adanya ancaman berupa azab dan kemurkaan di akhirat atau adanya laknat terhadap pelakunya. Contoh dosa besar adalah zina, meminum minuman keras, memakan riba, membunuh, dsb.
Pengecualian di sini adalah istitsnaâ munqathiâ yang berarti âtetapiâ, maksudnya tetapi dosa-dosa kecil, Dia ampuni karena mereka menjauhi dosa-dosa besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Kalau tidak ada ampunan-Nya tentu negeri dan hamba akan binasa, kalau tidak ada maaf-Nya dan santun-Nya tentu langit jatuh menimpa bumi dan tentu tidak ada lagi makhluk bergerak yang hidup di bumi.
Yakni bapak kamu (Adam).
Allah Subhaanahu wa Ta'aala lebih mengetahui keadaan kamu semua dan keadaan ketika kamu diciptakan-Nya seperti sifat lemah dan loyo untuk melaksanakan perintah Allah, banyaknya pendorong untuk mengerjakan sebagian perkara yang diharamkan dan tidak ada penghalang yang kuat untuk menghalangimu melakukan larangan-Nya. Kelemahan ada dan terlihat pada dirimu ketika Dia menciptakan kamu dari tanah dan ketika kamu berada dalam perut ibumu, dan hal itu tetap terus ada pada dirimu meskipun Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah mewujudkan kekuatan pada dirimu untuk melaksanakan perintah-Nya, tetapi kelemahan itu senantiasa ada pada dirimu. Oleh karena pengetahuan-Nya terhadap keadaanmu ini, maka tepat sekali kebijaksanaan-Nya dan kemurahan-Nya Dia melimpahkan rahmat-Nya, ampunan-Nya, dan maaf-Nya, melimpahkan kepada kamu ihsan-Nya serta menyingkirkan berbagai dosa, terlebih jika seorang hamba maksud atau tujuannya adalah mencari keridhaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala di setiap waktu, berusaha mendekatkan diri kepada-Nya di setiap saat, berlari dari dosa lalu kemudian terjatuh ke dalam kesalahan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala Dialah Tuhan Yang Paling Pemurah dan Paling Penyayang, Dia lebih sayang kepada hamba-Nya daripada seorang ibu kepada anaknya. Oleh karena itu, hal semisal ini dekat dengan ampunan Tuhannya dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan memenuhinya dalam semua keadaannya.
Yakni jangan kamu puji dirimu karena ujub (berbangga diri), adapun dengan maksud mengakui nikmat, maka hal itu adalah baik. Atau maksudnya, jangan kamu beritahukan kepada manusia kebersihan dirimu dengan cara memujinya.
Hal itu, karena takwa tempatnya di hati. Allah yang mengetaui isi hati yang akan memberikan balasan terhadap apa yang ada di dalamnya baik atau buruk, adapun manusia tidaklah berguna bagimu sedikit pun.