Surat Al-Mumtahanah Ayat 6

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ



Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Sesungguhnya telah ada bagi kalian) hai umat Muhammad, menjadi jawab qasam yang keberadaannya diperkirakan (teladan yang baik pada mereka itu, yaitu bagi orang yang mengharap pahala Allah dan hari akhirat) yakni bagi orang yang takut kepada keduanya; atau bagi orang yang menduga bahwa dirinya akan mendapat pahala dan selamat dari siksa. (Dan barang siapa yang berpaling) seumpamanya dia mengambil orang-orang kafir sebagai teman setia (maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya) yakni tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha terpuji) di kalangan orang-orang yang taat kepada-Nya.

Sungguh kalian telah mendapatkan teladan yang baik pada Ibrâhîm dan orang-orang yang bersamanya dalam memerangi musuh-musuh Allah. Teladan itu adalah untuk orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan hari akhir. Barangsiapa yang tidak mau mengambil teladan ini, berarti telah menganiaya diri sendiri, karena Allah benar-benar tidak memerlukan kepada yang lain dan berhak mendapatkan segala puji dari segala sesuatu selain diri-Nya.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengulangi lagi dorongan-Nya untuk mengikuti Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya dari kalangan kaum mukmin.

Orang inilah yang mudah beruswah (mengambil teladan) kepada mereka (Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan orang-orang yang bersamanya). Karena beriman kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya serta takut terhadap siksaan pada hari Kiamat akan membuat seorang hamba mudah melakukan sesuatu yang susah, membuat sedikit sesuatu yang banyak serta membuatnya banyak mengikuti hamba-hamba Allah yang saleh, yaitu para nabi dan para rasul.

Dari taat kepada Allah dan beruswah kepada para rasul Allah, maka ia tidaklah memadharratkan (merugikan) siapa-siapa selain kepada dirinya sendiri, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidaklah terkena madharrat sedikit pun.

Dia Mahakaya dari segala sisi sehingga Dia tidak butuh kepada seorang pun dari makhluk-Nya dari segala sisi.

Baik pada Dzat-Nya, nama-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Dia terpuji dalam semua itu.