۞ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ
Allah is the one who created you from weakness, then made after weakness strength, then made after strength weakness and white hair. He creates what He wills, and He is the Knowing, the Competent.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
اللَّهُ الَّذِى خَلَقَكُمْ مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ
(54. Allah is He Who created you in weakness, then gave you strength after weakness, then after strength gave (you) weakness and grey hair. He creates what He wills. And He is the All-Knowing, the All-Powerful.)
Here Allah points out how man passes through different stages of creation, one phase after another. He is originally created from dust, then from a Nutfah, then from a clot, then from a lump of flesh. Then he becomes bones, then the bones are clothed with flesh, then the soul is breathed into him. Then he emerges from his mother's womb, weak and thin and powerless. Then he grows up little by little, until he becomes a child, then he reaches the stage of puberty, then he becomes a young man, which is strength after weakness. Then he starts to get older, reaching middle age, then old age and senility, weakness after strength, so he loses his resolve, power of movement and ability to fight, his hair turns grey and his characteristics, both inward and outward, begin to change. Allah says:
ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ
(then after strength gave (you) weakness and grey hair. He creates what He wills.) He does whatsoever He wills and controls His servants in whatever way He wants.
وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ
(And He is the All-Knowing, the All-Powerful.)
Admin
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang luasnya ilmu-Nya, besarnya kemampuan-Nya dan sempurnanya hikmah-Nya, di mana Dia menciptakan manusia dari keadaan yang lemah, yakni tahapan pertama penciptaannya, yaitu mani yang selanjutnya berubah menjadi segumpal darah dan berubah menjadi segumpal daging sampai menjadi makhluk hidup dalam rahim, selanjutnya ia dilahirkan dan menjadi kanak-kanak. Setelah itu, kekuatannya semakin bertambah hingga tiba usia muda, dewasa, dan usia seorang bapak di mana keadaan lahir dan batinnya telah sempurna. Setelah tahapan ini dilalui, maka ia sedikit demi sedikit menjadi lemah kembali; tua, beruban dan pikun.
Yaitu air mani yang hina.
Yakni masa kanak-kanak.
Pemuda.
Karena sudah tua.
Sesuai kebijaksanaan-Nya. Termasuk kebijaksanaan-Nya adalah Dia memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya kekuatan mereka yang diliputi oleh dua kelemahan; ketika kecil dan ketika sudah tua, di mana hal ini menunjukkan kekurangannya. Jika bukan karena penguatan dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala, tentu dia tidak akan sampai pada usia kuat dan memiliki kemampuan. Di samping itu, jika kekuatannya semakin bertambah, tentu dia akan bersikap sombong dan melampuai batas serta berbuat yang semena-mena. Selain itu, agar manusia mengetahui sempurnanya kemampuan Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang senantiasa kekal, di mana dengan kemampuan-Nya Dia menciptakan segala sesuatu, mengatur segala urusan tanpa merasakan kelemahan dan kelelahan.