وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْظُرُ إِلَيْكَ ۚ أَفَأَنْتَ تَهْدِي الْعُمْيَ وَلَوْ كَانُوا لَا يُبْصِرُونَ
Dan di antara mereka ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan di antara mereka ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan) Allah swt. menyerupakan keadaan mereka dengan keadaan orang-orang yang tidak dapat melihat, karena mereka tidak mau mengambil petunjuk dari apa yang mereka lihat. Bahkan keadaan mereka lebih parah lagi; gambaran ini diungkapkan pula di dalam firman-Nya yang lain, yaitu, "Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj 46).
Di antara mereka ada yang melihatmu dan peduli dengan keadaanmu, sehingga ia dapat melihat bukti- bukti kenabianmu yang jelas. Tetapi, sayang, mereka tidak mau menerima petunjuk kenabian itu. Perumpamaan bagi mereka adalah bagaikan orang buta, dan kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta itu. Kebutaan penglihatan adalah seperti kebutaan mata hati, kedua-duanya tidak dapat menerima petunjuk. Orang yang buta tidak dapat menerima petunjuk yang berbentuk materi, dan orang yang sesat tidak dapat menerima petunjuk yang bersifat maknawi.
Admin
Artinya menyaksikan tanda-tanda kenabianmu, akan tetapi mereka tidak mengakuinya. Ayat ini menunjukkan bahwa melihat keadaan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, petunjuk, akhlak, amal dan dakwahnya termasuk bukti besar yang menunjukkan kebenaran Beliau dan apa yang Beliau bawa, dan bahwa memperhatikan keadaan Beliau juga sudah cukup sebagai bukti di samping bukti-bukti yang lainnya.
Yakni sesungguhnya engkau tidak dapat menunjuki mereka sebagaimana engkau tidak dapat menunjuki orang yang buta. Ketika akal, pendengaran dan penglihatan mereka tidak difungsikan, padahal semua itu merupakan sarana untuk menghasilkan ilmu dan mengetahui hakikat, maka sarana apa lagi yang dapat menyampaikan mereka kepada kebenaran?