إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah) yakni Alquran; melalui tuduhan mereka yang mengatakan, bahwa Alquran adalah perkataan manusia (dan mereka itulah orang-orang pendusta) pengertian taukid di sini disimpulkan dari pengulangan dhamir. Ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan mereka sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-ada saja." (Q.S. An-Nahl 101).
Sesungguhnya yang berani melakukan kebohongan pada Allah hanyalah orang-orang yang tidak mau beriman pada ayat-ayat-Nya. Mereka itulah manusia yang luar biasa besar kebohongannya. Dan kamu, wahai Nabi, bukan termasuk golongan mereka sehingga mereka berhak menuduhmu telah berdusta.
Admin
Yang mengatakan, bahwa Al Qurâan itu ucapan manusia.
Yakni kedustaan ada dalam diri mereka, dan mereka lebih layak disebut pendusta daripada selain mereka. Diulangi kata-kata âdustaâ terhadap mereka untuk menguatkan dan sebagai bantahan terhadap perkataan mereka kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, âSesungguhnya engkau (Muhammad) hanya mengada-ada saja.â Adapun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Beliau beriman kepada ayat-ayat Allah dan tunduk kepada Tuhannya. Oleh karena itu, mustahil jika Beliau berdusta atas nama Allah dan berkata apa yang tidak difirmankan-Nya. Oleh karena musuh-musuh Beliau menuduh Beliau berdusta, maka Allah menampakkan kehinaan dan menerangkan aib mereka, fa lillahil hamd.