وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia) yang kafir (niscaya berpalinglah dia) daripada bersyukur (dan membelakangkan badannya) yakni membelakangkan tubuhnya dengan sikap yang sombong (dan apabila dia ditimpa kesusahan) kemiskinan dan kesengsaraan (niscaya dia berputus asa) dari rahmat Allah.
Sesungguhnya perasaan bangga dan putus asa merupakan tabiat manusia. Apabila ia Kami berikan nikmat kesehatan dan kelapangan, mereka malah tidak mau berzikir dan berdoa kepada Kami, serta menjauh dari Kami dengan sombong dan berbangga diri. Dan jika ia ditimpa kesusahan seperti sakit dan kemiskinan, mereka putus asa dari rahmat Allah.
Admin
Dari rahmat Allah. Inilah tabiat manusia selain orang yang diberi hidayah oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, di mana mereka apabila diberi nikmat oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, ia bergembira dengannya dan bersikap sombong, berpaling dan menjauh dari Tuhannya, tidak bersyukur kepada Tuhannya dan tidak menyebut-Nya. Tetapi apabila dia ditimpa kesusahan, seperti sakit, kemiskinan, dsb. ia berputus asa dari kebaikan atau dari rahmat Allah, ia memutuskan harapannya kepada Tuhannya dan mengira bahwa ia akan tetap terus seperti itu. Adapun orang yang diberi hidayah oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, maka ketika memperoleh nikmat, ia tunduk kepada Tuhannya, mensyukuri nikmat-Nya, sedangkan ketika mendapat kesusahan seperti sakit, ia merendahkan diri kepada Tuhannya, mengharap kesembuhan dari-Nya dan dihilangkan dari derita itu, sehingga cobaan pun terasa ringan baginya.