حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah bendungan) dibaca Saddaini atau Suddaini, dan sesudah kedua bendungan tersebut terdapat dua buah gunung, yaitu di salah satu wilayah negeri Turki. Bendungan raja Iskandar akan dibangun di antara kedua buah bukit itu, sebagaimana yang akan dijelaskan nanti (dia mendapati di hadapan kedua bendungan itu) yakni pada sebelah depan keduanya (suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan) mereka tidak dapat memahami pembicaraan melainkan secara lambat sekali. Menurut qiraat yang lain lafal Yafqahuuna dibaca Yufqihuuna.
Sampai akhirnya dia tiba--pada perjalannya yang ketiga ini--di suatu tempat yang jauh antara dua gunung yang tinggi. Di sana dia mendapati suatu kaum yang tidak mengerti apa-apa yang dikatakan kepada mereka kecuali dengan susah-payah(1). (1) Dua gunung yang mengapit dinding yang disebut dalam tafsir ini adalah gunung Azerbeijan dan Armenia. Menurut riwayat lain, kedua gunung itu terletak di ujung utara perbatasan Turkistan.
Admin
Yang berhadapan; di mana antara keduanya ada celah. Dari sanalah Yaâjuj dan Maâjuj keluar mendatangi negeri-negeri Turki, lalu mengadakan kerusakan dan membinasakan ternak dan tanaman (lihat tafsir Ibnu Katsir).
Maksudnya, mereka tidak bisa memahami bahasa orang lain, karena bahasa mereka sangat jauh perbedaannya dengan bahasa yang lain, dan mereka pun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas karena kurangnya kecerdasan mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan sebab-sebab ilmu kepada Dzulkarnain sehingga dapat memahami bahasa dan maksud kaum tersebut, di mana isi dan maksud perkataan mereka disebutkan dalam ayat selanjutnya.