وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan sampaikanlah berita gembira) kabarkanlah (kepada orang-orang yang beriman) yang membenarkan Allah (dan mengerjakan kebaikan), baik yang fardu atau yang sunah (bahwa bagi mereka disediakan surga-surga), yaitu taman-taman yang ada pepohonan dan tempat-tempat kediaman (yang mengalir di bawahnya) maksudnya di bawah kayu-kayuan dan mahligai-mahligainya (sungai-sungai) maksudnya air yang berada di sungai-sungai itu, karena sungai artinya ialah galian tempat mengalirnya air, sebab airlah yang telah menggali atau menjadikannya 'nahr' dan menisbatkan 'mengalir' pada selokan disebut 'majaz' atau simbolisme. (Setiap mereka diberi rezeki di dalam surga itu) maksudnya diberi makanan (berupa buah-buahan, mereka mengatakan, "Inilah yang pernah) maksudnya seperti inilah yang pernah (diberikan kepada kami dulu"), yakni sebelum masuk surga, karena buah-buahan itu seperti itu pula ciri masing-masingnya, hampir serupa. (Mereka disuguhi) atau dipetikkan buah itu (dalam keadaan serupa), yakni warnanya tetapi berbeda rasanya, (dan diberi istri-istri) berupa wanita-wanita cantik dan selainnya, (yang suci) suci dari haid dan dari kotoran lainnya, (dan mereka kekal di dalamnya) untuk selama-lamanya, hingga mereka tak pernah fana dan tidak pula dikeluarkan dari dalamnya.
Jika neraka merupakan ganjaran bagi orang-orang kafir, maka surga adalah balasan bagi orang-orang Mukmin. Kabarkanlah kepada orang-orang yang percaya kepada Allah, Rasul dan Kitab-Nya; tunduk kepada kebenaran tanpa ada keraguan, dan mengerjakan amal saleh, bahwa bagi mereka telah disediakan surga yang penuh dengan buah-buahan, pepohonan dan istana-istana, dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Setiap kali Allah memberikan rezeki kepada mereka di dalam surga dengan sebagian buah- buahannya, mereka berkata, "Ini seperti apa yang telah diberikan kepada kita sebelumnya." Karena, jenis dan bentuk buah-buahan yang mereka terima ini memang menyerupai apa yang mereka kenal, tetapi memiliki keistimewaan rasa dan kelezatan. Mereka juga diberikan pasangan yang benar-benar suci dan tidak tercela sedikit pun. Mereka akan kekal di dalam surga ini dan tidak akan keluar darinya.
Admin
Yakni berikanlah kabar gembira wahai Rasul dan orang yang menjadi pewarisnya (para ulama) kepada orang-orang yang beriman dengan hatinya dan beramal shalih dengan anggota badannya, di mana mereka membuktikan iman mereka dengan amal shalih, bahwa mereka akan memperoleh taman-taman yang indah, dan di bawah istana yang tinggi serta pohon yang lebat ada sungai-sungai yang mengalir; ada sungai yang berair tawar, sungai susu, sungai madu dan sungai khamr (arak) sebagaimana dalam surat Muhammad ayat 15; mereka bisa memancarkan dan mengarahkannya ke arah yang mereka kehendaki.
Setiap kali Allah memberikan rezeki berupa satu jenis buah-buahan yang nikmat, mereka berkata, "Dahulu, Allah juga melimpahkan rezeki jenis ini." Ketika mereka memakannya, mereka merasakan sesuatu yang baru dalam hal rasa dan lezatnya, meskipun buah-buahan itu mirip dengan sebelumnya di dunia baik warna, nama dan nampak dari luarnya.
Suci dari semua kotoran hissiy (yang dapat dirasakan) seperti buang air kecil, buang air besar, ingus, riak, haidh, dsb. demikian juga suci dari kotoran maknawi seperti dusta dan akhlak yang buruk.
Kenikmatan di surga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani, penghuninya senantiasa memperoleh kenikmatan, mereka tidak mati di dalamnya dan tidak akan dikeluarkan. Dalam ayat ini terdapat anjuran memberikan kabar gembira kepada kaum mukmin untuk mendorong mereka beramal dengan menyebutkan balasan yang akan diperoleh, dengan begitu membuat mereka ringan dalam beramal shalih. Kabar gembira yang paling besar bagi seseorang adalah diberi-Nya taufiq untuk beriman dan beramal shalih, ia merupakan awal kabar gembira dan asalnya, setelahnya kabar gembira ketika meninggal dan setelahnya lagi adalah masuk ke tempat yang penuh kenikmatan. Kita meminta kepada Allah agar kita semua dimasukkan ke dalamnya, Allahumma aamiin.