Surat Ta Ha Ayat 129

وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَكَانَ لِزَامًا وَأَجَلٌ مُسَمًّى



Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan, pasti (azab itu) menimpa mereka.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Rabbmu yang telah terdahulu) untuk menangguhkan azab daripada mereka hingga hari kemudian (niscayalah) pembinasaan itu (pasti) menimpa mereka sejak di dunia (dan waktu yang telah ditentukan) waktu yang telah dipastikan bagi azab mereka. Kalimat ayat ini di'athafkan kepada Dhamir yang terkandung di dalam lafal Kaana dan menjadi pemisah di antara keduanya adalah Khabar Kaana yang berfungsi sebagai pengukuh makna. Maksudnya; dan di hari kemudian, azab akan menimpa mereka pula.

Kalau bukan karena ketentuan Tuhanmu sebelumnya untuk menunda penyiksaan mereka hingga waktu yang ditentukan, yaitu hari kiamat, niscaya siksaan itu merupakan keharusan bagi mereka di dunia sebagaimana yang berlaku pada orang-orang kafir terdahulu.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Ayat ini dan setelahnya merupakan hiburan bagi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan agar Beliau bersabar dari meminta disegerakan azab untuk orang-orang yang mendustakan, dan bahwa kekafiran serta pendustaan mereka merupakan sebab turunnya azab kepada mereka. Ditahannya azab adalah karena ketetapan Allah sampai tiba waktunya, dan agar mereka kembali dan bertobat sehingga azab itu diangkat dari mereka. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk bersabar terhadap ucapan mereka dan memerintahkan mengambil gantinya dan menjadikan sebagai pembantunya, yaitu bertasbih dengan memuji Tuhannya di waktu-waktu yang utama, yaitu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam, di penghujung siang, di waktu-waktu malam, agar dengan begitu Beliau menjadi ridha dengan pemberian Allah berupa pahala di dunia dan di akhirat, hati Beliau tenteram dan puas dengan beribadah kepada Allah serta merasa terhibur dari gangguan mereka sehingga bersabar terasa ringan bagi Beliau.

Dengan ditundanya azab sampai tiba hari kiamat.