وَإِذَا رَآكَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَٰذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ وَهُمْ بِذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ هُمْ كَافِرُونَ
Dan apahila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan-mu?", padahal mereka adaIah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu tidaklah mereka menjadikanmu melainkan hanyalah sebagai bahan perolokan) yakni mereka memperolok-olok kamu seraya mengatakan, ("Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan kalian?") orang yang mencaci maki tuhan-tuhan kalian. (Dan mereka adalah orang-orang yang bila disebutkan nama Tuhan Yang Maha Pemurah) kepada mereka (maka mereka) lafal ini berfungsi menjadi taukid (ingkar) kepada-Nya, karena mereka menjawab, "Kami tidak mengetahui-Nya."
Apabila orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kepada ajaran yang kau bawa itu melihatmu, Muhammad, mereka hanya akan mengejek dan menghinamu. Mereka saling berkata kepada sesamanya, "Inikah orang yang mencela tuhan-tuhan kalian?" Padahal mereka sendiri tidak percaya dengan zikir kepada Allah yang melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka.
Admin
Hal ini karena kerasnya kekafiran mereka, sampai-sampai ketika melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka menjadikannya bahan ejekan, dan berkata, âApakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?" Mereka menghina dan mengolok-oloknya, padahal Beliau adalah manusia yang paling sempurna dan paling utama. Merekalah yang sesungguhnya hina karena menggabung semua akhlak terela, kalau pun tidak ada perbuatan mereka selain kafir kepada Allah Yang Maha Pengasih dan kafir kepada Rasul-Nya, hal itu pun sudah cukup menjadikan mereka sebagai makhluk yang paling hina karena yang mereka ingkari adalah Tuhan Yang Maha Pengasih, di mana tidak ada satu pun nikmat yang diperoleh hamba kecuali berasal dari-Nya dan tidak ada yang menghindarkan bahaya selain Dia.
Mereka berkata, âKami tidak mengenal Ar Rahman.â