وَأَنْزَلَ الَّذِينَ ظَاهَرُوهُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِنْ صَيَاصِيهِمْ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ فَرِيقًا تَقْتُلُونَ وَتَأْسِرُونَ فَرِيقًا
Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan Dia menurunkan orang-orang ahli kitab yang membantu golongan-golongan yang bersekutu) yang dimaksud adalah Bani Quraizhah (dari benteng-benteng mereka) lafal shayaashi bentuk jamak dari lafal shaishatun, artinya adalah benteng tempat berlindung (dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka) yaitu rasa ngeri (sebagian mereka kalian bunuh) sebagian dari mereka terbunuh oleh kalian, yaitu mereka yang berperang (dan sebagian yang lain kalian tawan) yaitu kaum wanita dan anak-anaknya.
Allah telah megusir orang-orang dari kalangan Ahl al-Kitâb--yaitu Yahudi Banû Quraizhah--yang telah membantu pasukan sekutu dari benteng pertahanan mereka, dan telah memasukkan rasa gentar ke dalam hati mereka. Kaum lelaki mereka kamu bunuh dan kaum wanitanya kamu jadikan tawanan.
Admin
Sehingga mereka tidak kuasa berperang, bahkan menyerah dan tunduk.
Yaitu kaum lelaki yang ikut berperang.
Setelah golongan-golongan yang bersekutu itu kocar-kacir, maka Allah memerintahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menghancurkan Bani Quraizhah (orang-orang Yahudi yang tinggal dekat dengan Madinah) yang sebelumnya telah mengadakan perjanjian damai dengan Beliau untuk tidak saling berperang. Mereka tetap di atas agamanya, dan Beliau tidak akan menyerang mereka. Namun ketika perang Khandaq (parit) tiba, mereka melihat jumlah pasukan ahzab (yang bersekutu) begitu besar untuk menghancurkan Islam, sedangkan jumlah kaum muslimin sedikit. Mereka mengira, bahwa pasukan ahzab itu akan berhasil memusnahkan Islam (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum mukmin), maka mereka bersekutu dengan pasukan ahzab itu dan membatalkan perjanjiannya. Berita pengkhinatan Bani Quraizhah ini menggemparkan kaum muslimin. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam segera mengutus dua orang sahabatnya; Saâad bin Muâadz kepala suku Aus dan Saâad bin Ubadah kepala suku Khazraj untuk pergi kepada bani Quraizhah agar menasehati mereka untuk tidak meneruskan pengkhinatan itu. Setibanya kedua utusan itu ke tempat kepala suku Bani Quraizhah Kaâab bin Asad, keduanya segera menyampaikan pesan-pesan Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam. Akan tetapi mereka ditolak dengan sikap kasar dan penuh keangkuhan serta kesombongan. Pengkhinatan pun terus dilakukan.