۞ فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ
Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Kemudian Kami lemparkan dia) Kami campakkan dia dari dalam perut ikan besar itu (ke daerah yang tandus) di permukaan bumi yang tandus, yakni ke tepi pantai pada hari itu juga, setelah tiga hari, tujuh hari, dua puluh hari atau setelah empat puluh hari sejak ia ditelan ikan besar itu (sedangkan ia dalam keadaan sakit) yakni kurus kering dan sakit bagaikan anak ayam yang terserang penyakit kok.
Kemudian ia Kami campakkan di sebuah daerah luas yang tidak ada pepohonan dan bangunan. Ia merasa sakit dengan keadaan seperti itu(1). (1) Apa yang dialami Nabi Yûnus itu merupakan mukjizat. Secara hukum alam, peristiwa ditelannya seseorang oleh ikan hiu dan kemudian tetap hidup di dalam perutnya untuk beberapa lama, adalah sesuatu yang mungkin saja terjadi. Ada dua kemungkinan mengapa peristiwa itu dapat terjadi. Pertama, bisa jadi ikan hiu itu termasuk jenis hiu besar bersirip tak bergigi seperti yang terdapat di laut tengah. Panjangnya bisa mencapai sekitar 20 meter. Nabi Yûnus berada di antara langit-langit mulutnya yang besar sampai akhirnya ia dilemparkan ke sebuah daerah tandus karena hiu itu merasakan sesak pada tenggorokannya akibat menelan manusia. Kedua, bisa jadi pula hiu itu termasuk jenis hiu besar yang bergigi yang panjangnya mencapai sekitar 20 meter. Jenis hiu ini juga sering dapat dilihat di laut tengah. Hiu tersebut biasanya dapat memangsa hewan-hewan besar yang panjangnya mencapai tiga meter.