Surat An-Nisa' Ayat 86

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا



Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Apabila kamu diberi salam dengan suatu salam penghormatan) misalnya bila dikatakan kepadamu, "Assalamu'alaikum!" (maka balaslah) kepada orang yang memberi salam itu (dengan salam yang lebih baik daripadanya) yaitu dengan mengatakan, "Alaikumus salaam warahmatullaahi wabarakaatuh." (atau balaslah dengan yang serupa) yakni dengan mengucapkan seperti apa yang diucapkannya. Artinya salah satu di antaranya menjadi wajib sedangkan yang pertama lebih utama. (Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu) artinya membuat perhitungan dan akan membalasnya di antaranya ialah terhadap membalas salam. Dalam pada itu menurut sunah, tidak wajib membalas salam kepada orang kafir, ahli bidah dan orang fasik. Begitu pula kepada orang Islam sendiri yakni orang yang sedang buang air, yang sedang berada dalam kamar mandi dan orang yang sedang makan. Hukumnya menjadi makruh kecuali pada yang terakhir. Dan kepada orang kafir jawablah, "Wa`alaikum." Artinya: juga atasmu.

Jika seseorang--siapa pun ia--memberimu penghormatan berupa ucapan salam, ucapan selamat, doa dan semacamnya, maka balaslah penghormatan itu dengan penghormatan yang lebih baik atau yang sama. Sebab, sesungguhnya Allah selalu memperhitungkan segala sesuatu yang kecil maupun yang besar.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Tahiyat atau penghormatan adalah lafaz yang diucapkan oleh salah seorang ketika bertemu dengan yang lain sebagai penghormatan dan doa, termasuk pula perkara lain yang terkait dengan lafaz itu berupa muka yang berseri-seri dsb. Tahiyat yang paling tinggi adalah tahiyat yang disebutkan syara', berupa ucapan salam yang dilakukan ketika memulai dan menjawab. Ayat di atas memerintahkan kita ketika diucapkan salam penghormatan untuk menjawab dengan yang lebih baik atau sepadan. Mafhum ayat di atas adalah larangan tidak menjawab sama sekali atau menjawab yang kurang (tidak sepadan). Termasuk menjawab salam penghormatan adalah menjawab segala ucapan penghormatan yang biasa diucapkan manusia, selama ucapan tersebut tidak terlarang secara syara' dan tidak melupakan atau mengganti ucapan salam.

Misalnya diucapkan kepadamu "As Salaamu 'alaikum".

Seperti "Wa 'alaikumus salaam wa rahmatullah wa barakaatuh".

Yakni sampai "Wa 'alaikumus salam" saja, meskipun yang utama adalah menjawab lebih. Namun tidak dijawab salam dari orang kafir, ahli bid'ah, orang fasik (hal itu, karena yang demikian bertentangan dengan maslahat yang lebih besar), demikian pula tidak jawab orang yang mengucapkan salam kepada orang yang buang air, kepada orang yang berada di kamar mandi dan kepada orang yang sedang makan, bahkan makruh menjawabnya selain yang terakhir, yakni jika salamnya ditujukan kepada orang yang sedang makan, maka tidak makruh menjawabnya. Adapun salam dari orang kafir, jawabannya adalah "Wa 'alaikum" saja.

Oleh karena itu, Dia menjaga semua amalan hamba-Nya, yang baik maupun yang buruk, besar maupun kecil dan akan memberikan balasan terhadapnya sesuai yang dikehendaki oleh karunia-Nya, keadilan-Nya dan hukum-Nya yang terpuji.