وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَٰكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ
Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan kalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi) bila kalian berbuat hal-hal yang keji (dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulit kalian terhadap kalian) karena sesungguhnya kalian tidak percaya dengan adanya hari berbangkit (bahkan kalian mengira) sewaktu kalian menyembunyikan diri (bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kalian kerjakan.)
Kalian tidak bisa menyembunyikan perbuatan-perbuatan buruk kalian agar tidak dipersaksikan oleh pendengaran, penglihatan dan kulit kalian. Kalian hanya berprasangka bahwa Allah tidak mengetahui banyak perbuatan yang kalian lakukan secara sembunyi-sembunyi.
Admin
Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Masâud (tentang ayat), âDan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatanâ¦dst.â Ia berkata, âAda dua orang laki-laki dari Quraisy dan kerabatnya dari Tsaqif atau dua orang laki-laki dari Tsaqif dan kerabatnya dari Quraisy (ini adalah keragu-raguan dari Abu Maâmar perawi hadits ini) di sebuah rumah, lalu sebagian mereka berkata kepada yang lain, âApakah menurutmu bahwa Allah mendengar pembicaraan kita?â Sebagian mereka berkata, âDia mendengar sebagiannya.â Sebagian lagi berkata, âJika mendengar sebagiannya maka berarti Dia mendengar semuanya.âMaka turunlah ayat, âDan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatanâ¦dst.â
Mereka yang berbuat dosa secara terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan karena mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.
Ketika kamu melakukan maksiat.
Oleh karena itu kamu lakukan perbuatan yang telah kamu lakukan yang menjadi penyebab kamu binasa dan celaka sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.