اللَّهُ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَالْمِيزَانَ ۗ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ
Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Allahlah yang menurunkan Kitab) Alquran (dengan membawa kebenaran) lafal Bil Haqqi berta'alluq kepada lafal Anzala (dan neraca), keadilan. (Dan tahukah kamu) apakah kamu tahu (boleh jadi kiamat itu) yakni kedatangannya (sudah dekat?) lafal La'alla amalnya di-ta'alluq-kan kepada Fi'il dan lafal-lafal sesudahnya berkedudukan sebagai dua Maf'ul.
Allahlah yang menurunkan kitab suci Muhammad dan kitab-kitab suci para rasul sebelumnya yang berisikan kebenaran dan keadilan. Dan kamu tidak tahu, jangan-jangan hari kiamat itu sudah dekat.
Admin
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan bahwa hujjah-hujah-Nya begitu jelas dan terang, dimana hujjah-Nya diterima oleh orang yang memiliki kebaikan, maka Allah menyebutkan dasar dan kaidahnya, bahkan merupakan semua hujjah yang Allah sampaikan kepada hamba.
Kitab di sini adalah Al Qurâan. Ia turun dengan membawa kebenaran, mengandung kebenaran, kejujuran dan keyakinan. Semuanya adalah ayat-ayat yang jelas, dalil yang terang terhadap semua tuntutan ilahi dan keyakinan dalam beragama, maka Al Qurâan datang dengan membawa masalah yang paling baik dan dalil yang paling jelas. Adapun neraca, maka maksudnya keadilan dan memandang dengan qiyas yang shahih dan akal yang kuat. Termasuk ke dalam neraca yang Allah turunkan dan letakkan di antara hamba-hamba-Nya adalah semua dalil âaqli (akal), baik ayat-ayat yang ada di ufuk maupun yang ada pada diri manusia, memandang dari sisi syarâi, munasabah (kesesuaian), illat (alasan-alasan), hukum-hukum dan hikmah-hikmah. Allah letakkan di antara hamba-hamba-Nya agar mereka menimbang masalah-masalah yang masih samar, mengetahui benarnya apa yang Dia beritakan kepada mereka, dan apa yang diberitakan para rasul-Nya. Oleh karena itu, apa yang berada di luar perkara ini (kitab dan neraca) yang dianggap sebagai hujjah atau dalil maka ia adalah batil dan bertentangan, dimana asasnya rusak, bangunannya roboh demikian pula cabang-cabangnya. Hal itu diketahui oleh orang yang mengetahui masalah dan pengambilannya, mengetahui perbedaan antara dalil yang rajih dengan yang kurang rajih, serta dapat membedakan antara hujjah dan syubhat. Adapun orang yang tertipu dengan ungkapan yang terkesan indah, lafaz yang dihias, bashirah(mata hati)nya tidak sampai kepada makna yang dikehendaki, maka ia tidak termasuk ke dalam orang-orang tersebut.
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menakut-nakuti orang-orang yang meminta disegerakan Kiamat lagi mengingkarinya.