لِتَسْتَوُوا عَلَىٰ ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ
Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Supaya kalian dapat duduk) tetap (di atas punggungnya) Dhamir yang ada pada ayat ini dimudzakkarkan, dan lafal Zhahr dikemukakan dalam bentuk jamak sehingga menjadi Zhuhur; hal ini karena memandang makna yang terkandung di dalam lafal Ma (kemudian kalian ingat nikmat Rabb kalian apabila kalian telah duduk di atasnya dan supaya kalian mengatakan, "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya) tidak dapat menguasainya.
Agar kalian dapat merasa tenang saat berada di atas punggungnya kemudian mengingat-ingat nikmat Sang Pencipta dan Pembimbing kalian dalam menundukkan binatang-binatang itu. Juga agar kalian--sebagai pengagungan atas ditundukkannya bintang-binatang itu sekaligus sebagai pengakuan atas kelemahan kalian dalam mengendalikan dan menguasainya--berucap, "Sungguh Mahasuci Tuhan yang telah menundukkan semua ini untuk kami, sementara kami tidak akan pernah mampu mendundukkannya!
Admin
Baik punggung kapal maupun punggung binatang ternak.
Yaitu mengakui nikmat Allah, karena Dia telah menundukkannya, serta memuji-Nya.
Yakni kalau bukan karena penundukkan-Nya kepada kami baik kapal maupun hewan ternak, tentu kami tidak akan sanggup menguasainya. Akan tetapi, karena kelembutan dan kemurahan-Nya Dia menundukkannya dan memudahkan sebab-sebabnya.