وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُمْ بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan mereka berkata) yaitu orang-orang yang ingkar akan adanya hari berbangkit, ("Kehidupan ini) kehidupan yang sebenarnya (tiada lain hanyalah kehidupan kita) yang kita alami (di dunia saja, kita mati dan kita hidup) sebagian dari kita mati kemudian sebagian yang lain hidup karena mereka dilahirkan (dan tiada yang membinasakan kita selain masa") atau berlalunya masa. Lalu Allah berfirman menyangkal perkataan mereka melalui firman-Nya: (dan mereka tidak mempunyai mengenai hal itu) mengenai perkataan mereka yang demikian tadi (pengetahuan sedikit pun, tiada lain) tidak lain (mereka hanyalah menduga-duga saja.)
Orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita hidup dan mati. Tidak ada kehidupan lain setelah kematian dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa." Perkataan mereka itu tidak berdasar pada ilmu dan keyakinan, tetapi hanya berdasarkan dugaan dan sangkaan belaka.
Admin
Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, âOrang-orang jahiliyyah mengatakan bahwa yang membinasakan kami adalah malam dan siang, itulah yang membinasakan kami, mematikan dan menghidupkan kami.â Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman dalam kitab-Nya, âDan mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa." Beliau bersabda, âMereka mencaci-maki masa, maka Allah Tabaaraka wa Ta'aala berfirman, âAnak Adam menyakiti-Ku karena mencaci-maki masa. Aku adalah masa; di tangan-Ku segala urusan; Aku mengatur malam dan siang.â (Hadits ini disebutkan As Suyuthi dalam Al Lubab secara mauquf sampai kepada Abu Hurairah dan ia menisbatkan kepada Ibnul Mundzir, dan di sana disebutkan, maka Allah menurunkan ayat, dan disebutkanlah ayat itu. Al Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya juz 4 hal. 151, âIbnu Jarir menyebutkan dengan susunan yang asing sekali,â lalu ia menyebutkannya dan berkata, âDemikian pula Ibnu Abi Hatim dari Ahmad bin Manshur dari Suraih bin Nuâman dari Ibnu Uyaynah.â Syaikh Muqbil berkata, âSaya tidak mengetahui sisi gharib (asing) pada susunannya. Adapun sanad, maka para perawinya perawi hadits shahih, Al Haafizh menyebutkannya dalam Al Fath-h juz 10 hal. 195 dan ia mendiamkannya.â
Sambil mengingkari kebangkitan.
Yakni sebagian kita mati, sedangkan sebagian lagi hidup (lahir).
Yakni berlalunya waktu. Oleh karena itu, menurut mereka setelah seorang mati, maka ia tidak akan kembali kepada Allah dan tidak akan dibalas amalnya.
Yakni tentang ucapan itu.
Oleh karena mereka hanya menduga-duga saja sehingga mereka mengingkari akhirat, mendustakan para rasul tanpa dalil dan bukti yang menguatkan sikap mereka itu. Hal itu hanyalah sangkaan-sangkaan mereka saja yang kosong dari hakikat.