فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah) maksudnya, tetaplah engkau hai Muhammad pada prinsipmu yang demikian itu, karena itu bermanfaat kelak di hari kiamat (dan mohonlah ampunan bagi dosamu) yakni demi dosamu. Menurut suatu pendapat disebutkan, bahwa dikatakan demikian kepada Nabi Muhammad saw. dimaksud sebagai pelajaran buat umatnya, supaya mereka meniru jejaknya. Sedangkan bagi nabi dima'shum atau terpelihara dari perbuatan dosa. Memang Nabi saw. telah mengerjakan hal ini sebagaimana yang diungkapkan di dalam salah satu sabdanya yang mengatakan, "Sesungguhnya aku selalu memohon ampun kepada Allah sebanyak seratus kali untuk setiap harinya." (dan bagi dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan) di dalam ungkapan ayat ini terkandung penghormatan buat mereka, karena Allah swt. memerintahkan kepada nabi supaya memintakan ampun buat mereka. (Dan Allah mengetahui tempat kalian berusaha) tempat kalian bergerak di siang hari dalam rangka mencari upaya penghidupan (dan tempat tinggal kalian) maksudnya, tempat kalian beristirahat di tempat tidur kalian pada malam hari. Makna yang dimaksud ialah bahwa Allah swt. mengetahui semua hal ikhwal kalian, tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya, maka berhati-hatilah kalian kepada-Nya. Khitab dalam ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin dan lain-lainnya.
Yakinlah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Mohonlah ampunan atas dosamu dan dosa orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tempat pergi dan tempat tinggalmu.
Admin
Mengetahui mengharuskan untuk mengakui dengan hati dan mengenal makna (kandungan) yang dituntut untuk diketahui, dan menjadi sempurna adalah ketika mengerjakan konsekwensinya. Mengetahui keesaan Allah adalah fardhu âain bagi setiap manusia. Di antara cara untuk mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah adalah sebagai berikut:
Yakni tetaplah kamu di atas pengetahuan itu, yakni bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, karena hal itu akan bermanfaat pada hari Kiamat.
Dikatakan demikian kepada Beliau, sedangkan Beliau seorang yang maâshum adalah agar umat Beliau mengikuti Beliau, dan Beliau telah melakukan hal itu (beristighfar). Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, âSesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dalam sehari seratus kali.â
Ini adalah pemuliaan Beliau kepada mereka. Hal itu karena dengan sebab keimanan mereka, maka mereka memiliki hak atas orang mukmin baik laki-laki maupun wanita, di antara hak mereka adalah didoakan dan dimintakan ampunan untuk dosa mereka. Dalam perintah memintakan ampunan untuk mereka yang isinya mengandung penyingkiran dosa dan hukuman terhadap mereka terdaoat perintah untuk memberikan sikap nush-h (tulus) kepada mereka dan mencintai kebaikan diperoleh mereka serta tidak suka keburukan diperoleh mereka, memerintahkan mereka kepada hal yang baik untuk mereka dan melarang sesuatu yang membahayakan mereka, memaafkan kesalahan mereka, mendorong mereka bersatu dan menyingkirkan segala dendam yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertengkaran, dimana hal itu dapat menambah dosa dan maksiat mereka.
Dia mengetahui semua keadaanmu, dan tidak ada satu pun yang samar bagi-Nya. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai mendurhakai-Nya. Ada pula yang mengartikan âtempat usahamuâ yakni di dunia, dan âtempat tinggalmuâ yakni di akhirat.