يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Mereka hendak memadamkan) lafal liyuthfi'uu dinashabkan oleh an yang keberadaannya diperkirakan, sedangkan huruf lam-nya adalah zaidah (cahaya Allah) yakni syariat dan bukti-bukti-Nya (dengan mulut mereka) melalui ucapan-ucapan mereka bahwa Alquran itu adalah sihir, syair dan ramalan atau tenungan (dan Allah tetap menyempurnakan) artinya memenangkan atau menampakkan (cahaya-Nya) menurut suatu qiraat dibaca mutimmu nuurihi dengan dimudhafkan (meskipun orang-orang kafir benci) akan hal tersebut.
Bânû Isrâ'îl mengada-adakan dusta terhadap Allah untuk memadamkan cahaya agama-Nya dengan mulut mereka, seperti orang yang hendak memadamkan sinar matahari dengan sebuah tiupan dari mulutnya. Allah telah menyempurnakan cahaya-Nya dengan menyempurnakan agama-Nya meskipun orang-orang kafir itu benci.
Admin
Seperti dengan kata-kata mereka bahwa ia adalah sihir, syair atau perdukunan. Padahal ini semua adalah ucapan yang tidak ada hakikatnya, bahkan menambah jelas kebatilan mereka bagi orang yang berpandangan dalam.
Yakni Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang menjamin untuk menolong agama-Nya dan menyempurnakan kebenaran yang dibawa para rasul-Nya serta menyebarkan cahaya-Nya ke seluruh penjuru meskipun orang-orang kafir benci dan mengerahkan segala sebab untuk memadamkan cahaya Allah, tetapi mereka tetap akan kalah. Bahkan mereka seperti orang yang meniup sinar matahari dengan mulutnya agar padam, tetapi tetap saja tidak akan hilang cahayanya itu.