هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Bukankah) artinya, sesungguhnya (telah datang atas manusia) Nabi Adam (satu waktu dari masa) empat puluh tahun (sedangkan dia belum merupakan) ketika itu (sesuatu yang dapat disebut) maksudnya, Nabi Adam selama empat puluh tahun masih tetap berbentuk tanah dan bukan berarti apa-apa. Atau bila yang dimaksud dengan manusia adalah jenis manusia selain dia, maka yang dimaksud dengan lafal Al-Hiin atau masa ialah masa mengandung, jadi bukan empat puluh tahun.
[[76 ~ AL-INSAN (MANUSIA) Pendahuluan: Madaniyyah, 31 ayat ~ Dalam surat ini dibicarakan perihal penciptaan dan cobaan kepada umat manusia yang berpotensi untuk bersyukur kepada Allah atau mengingkari-Nya. Balasan yang akan diberikan kepada orang-orang kafir, dalam surat ini, dibicarakan secara global. Sementara mengenai kenikmatan-kenikmatan yang Allah karuniakan kepada orang-orang Mukmin dipaparkan secara lebih rinci. Surat ini kemudian mengkhususkan pembicaraan kepada Rasulullah saw. yang dikaruniai al-Qur'ân. Rasul diperintahkan agar bersabar dan selalu melakukan ketaatan. Surat ini juga memuat peringatan bagi mereka yang mencintai kehidupan dunia dengan tidak mempedulikan akhirat. Dibicarakan pula mengenai ayat-ayat yang dapat dijadikan sebagai nasihat dan peringatan dengan kehendak Allah. Sesungguhnya rahmat dan azab Allah akan diberikan sesuai dengan kehendak dan kemahakuasaan-Nya.]] Sungguh, manusia telah melewati suatu masa sebelum ditiupkan ruh ke dalam dirinya. Ketika itu, manusia adalah sesuatu yang tak bernama dan belum diketahui akan diperlakukan apa.
Admin
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman memberitahukan tentang manusia, bahwa Dia mengadakannya setelah sebelumnya ia (manusia) sebagai sesuatu yang belum bisa disebut karena hina dan lemahnya. Syaikh As Saâdiy berkata, âAllah menyebutkan dalam surah yang mulia ini keadaan pertama manusia; awalnya, pertengahannya dan akhirnya. Allah menyebutkan bahwa telah berlalu atasnya masa yang panjang yaitu sebelum ia terwujud, sedangkan ia dalam keadaan tidak ada, bahkan tidak bisa disebut. Kemudian ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala hendak menciptakan manusia, Dia menciptakan bapak mereka, yaitu Adam dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya secara berturut-turut dari mani yang bercampur, yakni air yang hina dan dipandang kotor.â