وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih,
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan Dialah Yang Maha Pengampun) kepada orang-orang mukmin yang berbuat dosa (lagi Maha Pengasih) yakni Maha Belas Kasih kepada kekasih-kekasih-Nya dengan memberikan karamah kepada mereka.
Allah Maha Pengampun terhadap orang yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya, Maha Mencintai hamba yang mencintai dan menaati-Nya.
Admin
Dia mengampuni semua dosa bagi orang yang bertobat kepada-Nya serta memaafkan kesalahan bagi orang yang meminta ampunan kepada-Nya dan kembali.
Ibnu Abbas berkata, âDia Al Habiib (yang dicintai).â Ada yang berpendapat, bahwa Al Waduud adalah, Yang cinta kepada orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya. Syaikh As Saâdiy berkata, âDia dicintai oleh para pecintanya dengan kecintaan yang tidak diserupai oleh sesuatu pun. Sebagaimana tidak ada sesuatu yang menyerupai-Nya dalam sifat-sifat keagungan dan keindahan, makna dan perbuatan, maka kecintaan-Nya di hati makhluk pilihan-Nya mengikuti hal itu, tidak diserupai oleh sesuatu pun di antara macam-macam kecintaan. Oleh karena itu, kecintaan kepada-Nya merupakan pokok ibadah, ia adalah kecintaan yang mendahului semua kecintaan dan mengalahkannya, jika yang lain tidak mengikutinya (kecintaan-Nya), maka yang demikian menjadi azab bagi pemiliknya. Dia adalah Al Waduud; yang cinta kepada para kekasih-Nya sebagaimana firman-Nya Taâala, âAllah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya.â (Terj. Al Maaâidah: 54) Dan mahabbah adalah kecintaan yang murni. Dalam ayat ini terdapat rahasia yang halus karena disertakan Al Waduud dengan Al Ghafuur untuk menunjukkan bahwa orang-orang yang berdosa ketika mereka bertobat kepada Allah dan kembali, maka Dia akan mengampuni dosa mereka dan akan mencintai mereka. Tidaklah dikatakan, bahkan hanya diampuni dosa mereka dan tidak dikembalikan kecintaan (Allah kepada mereka) seperti yang dikatakan sebagian orang yang keliru. Bahkan Allah lebih berbahagia dengan tobat hamba-Nya ketika bertobat daripada seorang yang berkendaraan unta dengan makanan, minuman dan segala yang dibutuhkan di atasnya, lalu hewan itu hilang di tengah padang sahara yang dapat membuatnya binasa, ia pun berputus asa darinya dan tidur dalam naungan sebuah pohon sambil menunggu kematiannya, tetapi ketika ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba hewannya berada di dekat kepalanya, ia pun segera memegang talinya. Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala lebih gembira dengan tobat seorang hamba daripada orang itu ketika menemukan kembali hewan kendaraannya, padahal itu adalah kegembiraan yang paling besar yang bisa dilakukannya. Maka segala pujian, sanjungan dan kecintaan yang tulus bagi Allah, alangkah besar dan banyak kebaikan-Nya dan alangkah banyak ihsan serta alangkah luas pemberian-Nya!â