وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
And indeed, We will make that which is upon it [into] a barren ground.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
فَلَعَلَّكَ بَـخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَى ءَاثَـرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُواْ بِهَـذَا الْحَدِيثِ أَسَفاً - إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الاٌّرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُم أَحْسَنُ عَمَلاً - وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيداً جُرُزاً
(6. Perhaps, you would kill yourself in grief, over their footsteps, because they believe not in this narration.)
(7. Verily, we have made that which is on earth an adornment for it, in order that We may test which of them are best in deeds.)
(8. And verily, We shall make all that is on it bare, dry soil.)
فَلاَ تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَتٍ
(So destroy not yourself in sorrow for them.) 35:8
وَلاَ تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ
(And grieve not over them.) 16:127
لَعَلَّكَ بَـخِعٌ نَّفْسَكَ أَلاَّ يَكُونُواْ مُؤْمِنِينَ
(It may be that you are going to kill yourself with grief, that they do not become believers.) 26:3 meaning, maybe you will destroy yourself with your grief over them. Allah says:
فَلَعَلَّكَ بَـخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَى ءَاثَـرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُواْ بِهَـذَا الْحَدِيثِ
(Perhaps, you would kill yourself in grief, over their footsteps, because they believe not in this narration.) meaning the Qur'an.
(in grief) Allah is saying, `do not destroy yourself with regret.' Qatadah said: "killing yourself with anger and grief over them.'' Mujahid said: "with anxiety.'' These are synonymous, so the meaning is: `Do not feel sorry for them, just convey the Message of Allah to them. Whoever goes the right way, then he goes the right way only for the benefit of himself. And whoever goes astray, then he strays at his own loss, so do not destroy yourself in sorrow for them.'
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الاٌّرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُم أَحْسَنُ عَمَلاً
(Verily, we have made that which is on earth an adornment for it, in order that We may test which of them are best in deeds.) Abu Maslamah narrated from Abu Nadrah from Abu Sa`id that the Messenger of Allah said:
«إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَنَاظِرٌ مَاذَا تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء»
(This world is sweet and green, and Allah makes you generations succeeding one another, so He is watching what you will do. Beware of (the beguilements of) this world and beware of women, for the first affliction that Children of Israel suffered from was that of women.) Then Allah tells us that this world will pass away and come to an end, as He says:
وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيداً جُرُزاً
(And verily, We shall make all that is on it bare, dry soil.) means, `after having adorned it, We will destroy it and make everything on it bare and dry, with no vegetation or any other benefit.' Al-`Awfi reported from Ibn `Abbas that this means everything on it would be wiped out and destroyed. Mujahid said: "a dry and barren plain.'' Qatadah said, "A plain on which there are no trees or vegetation.''
Admin
Yakni semua perhiasan di muka bumi ini dan kesenangannnya akan binasa, hilang dan habis, dan bumi akan kembali tandus serta kering. Inilah hakikat dunia, Allah telah memperjelas kepada kita sejelas-jelasnya, memperingatkan kita agar tidak tertipu olehnya, mendorong kita untuk mencintai negeri yang kenikmatannya kekal, dan penduduknya berbahagia. Semua itu merupakan rahmat-Nya kepada kita. Namun orang yang melihat dunia zahirnya saja tanpa melihat di balik itu, maka ia akan tertipu oleh gemerlapnya dunia dan keindahannya. Mereka pun menikmati dunia seperti hewan menikmatinya, di mana yang mereka pikirkan hanya makan, minum dan bersenang-senang. Mereka tidak ingat tujuan dari diciptakannya mereka, bahkan yang di benak mereka hanyalah memuaskan hawa nafsu belaka bagaimana pun caranya, halal atau haram. Adapun mereka yang melihat hakikat dunia dan mengetahui tujuan dari diciptakannya mereka, maka dia mengambil dunia ini dan menggunakannya untuk membantu beribadah kepada Allah, dia pun mengisi waktunya dengan ketaatan. Dia juga menjadikan dunia sebagai jembatan, bukan sebaai tujuan. Dia jadikan hidupnya di dunia sebagai musafir; bukan sebagai mukim. Dia juga mengerahkan kemampuannya untuk mengenal Tuhannya, melaksanakan perintah-Nya dan memperbaiki amalnya. Orang inilah yang memperoleh tempat yang baik di sisi Allah, yang layak memperoleh kemuliaan, kenikmatan dan kesenangan. Dia melihat lebih dalam dunia ini, sedangkan orang yang tertipu hanya melihat luarnya saja, dia bekerja untuk akhiratnya, sedangkan orang yang tertipu bekerja untuk dunianya, sungguh berbeda kedua orang itu!