وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ
And [mention] Ishmael and Idrees and Dhul-Kifl; all were of the patient.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
وَإِسْمَـعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِّنَ الصَّـبِرِينَ - وَأَدْخَلْنَـهُمْ فِى رَحْمَتِنَا إِنَّهُمْ مِّنَ الصَّـلِحِينَ
(85. And (remember) Isma
il, Idris and Dhul-Kifl: All were from among the patient.)
(86. And We admitted them to Our mercy. Verily, they were of the righteous.)Isma
il, Idris and Dhul-Kifl Isma
il was the son of Ibrahim Al-Khalil, peace be upon them both. He has already been mentioned in Surah Maryam, where mention was also made of Idris. From the context and the fact that Dhul-Kifl is mentioned alongside Prophets, it appears that he was also a Prophet. Others say that he was a righteous man, a just king and a fair judge. Ibn Jarir refrained from making any decisive comment. And Allah knows best.
Admin
Dinamakan Dzulkifli (yang siap menanggung), karena kesiapannya berpuasa di siang hari dan melakukan qiyamullail di malamnya, serta siap memutuskan perkara di tengah-tengah manusia serta tidak marah, maka Beliau mampu melaksanakan semua itu. Ada yang berpendapat, bahwa ia bukanlah seorang nabi, tetapi sebagai laki-laki yang salih, raja dan hakim yang adil, wallahu aâlam.
Sabar ada tiga macam: sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi larangan Allah, dan sabar terhadap taqdir Allah yang terasa pedih. Seorang hamba tidak berhak mendapat gelar sabar secara sempurna sampai terpenuhi ketiga macam sabar ini. Para nabi, Allah sebut sebagai orang-orang yang sabar karena mereka telah memenuhi ketiganya. Selain itu, Allah menyifati mereka dengan kesalihan karena kesalehan hati mereka yang dipenuhi maârifatullah dan kecintaan kepada-Nya, kesalihan lisan mereka dengan basah menyebut nama-Nya, dan kesalihan anggota badannya karena sibuk mengerjakan ketaatan kepada Allah dan menjaga dirinya dari maksiat. Karena kesabaran dan kesalehan inilah, Allah masukkan dengan rahmat-Nya dan menjadikan mereka bersama sauadra-saudara mereka dari para rasul serta memberikan pahala di dunia dan akhirat. Kalau sekiranya, pahala mereka adalah dengan disebut tinggi namanya di alam semesta serta disebut baik sekali oleh orang-orang setelahnya, maka hal itu pun sudah cukup sebagai kemuliaan dan ketinggiannya.