Surah Luqman Verse 27

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ



And if whatever trees upon the earth were pens and the sea [was ink], replenished thereafter by seven [more] seas, the words of Allah would not be exhausted. Indeed, Allah is Exalted in Might and Wise.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(And if all the trees in the earth were pens…) [31:27]. The commentators of the Qur’an said: “The Jewsasked the Messenger of Allah, Allah bless him and give him peace, about the spirit, and so Allah, exalted isHe, revealed (They will ask thee concerning the Spirit. Say: the Spirit is by command of my Lord, and ofknowledge ye have been vouchsafed but little) [17:85]. When the Messenger of Allah, Allah bless him andgive him peace, migrated to Medina, Jewish doctors went to see him and said: ‘O Muhammad, we havebeen informed that you said (of knowledge ye have been vouchsafed but little). Are you referring, by this, tous or to your people?’ The Messenger of Allah, Allah bless him and give him peace, said: ‘The knowledgethat you have is very little in comparison to the knowledge of Allah, glorified is He. Allah, exalted is He, hasgiven you something which will benefit you if only you practise it’. They said: ‘O Muhammad, how can yousay this when it is you who says (… and he unto whom wisdom is given, he truly hath received abundantgood…) [2:269]? How can little knowledge and abundant good be combined together?’ As a response, Allah,exalted is He, revealed (And if all the trees in the earth were pens…)”.

وَلَوْ أَنَّمَا فِى الاٌّرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلاَمٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِن بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَـتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ - مَّا خَلْقُكُمْ وَلاَ بَعْثُكُمْ إِلاَّ كَنَفْسٍ وَحِدَةٍ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

(27. And if all the trees on the earth were pens and the sea, with seven seas behind it to add to it, yet the Words of Allah would not be exhausted. Verily, Allah is All-Mighty, All-Wise.)

(28. The creation of you all and the resurrection of you all are only as a single person. Verily, Allah is All-Hearer, All-Seer.)

The Words of Allah cannot be counted or exhausted

Allah tells us of His might, pride, majesty, beautiful Names and sublime attributes, and His perfect Words which no one can encompass. No human being knows their essence or nature, or how many they are. As the Leader of Mankind and Seal of the Messengers said:

«لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك»

(I cannot praise You enough; You are as You have praised yourself.) Allah says:

وَلَوْ أَنَّمَا فِى الاٌّرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلاَمٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِن بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَـتُ اللَّهِ

(And if all the trees on the earth were pens and the sea, with seven seas behind it to add to its, yet the Words of Allah would not be exhausted.) meaning, even if all the trees on earth were made into pens and the sea was made into ink, and topped up with seven more like it, and they were used to write the Words of Allah showing His might, attributes and majesty, the pens would break and the ink would run dry, even if more were brought. The number seven is used to indicate a large amount, it is not to be taken literally or to be understood as referring to the seven oceans of the world, as was suggested by those who took this idea from Israelite stories, which we neither believe nor reject. As Allah says elsewhere:

قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَاداً لِّكَلِمَـتِ رَبِّى لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَـتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَداً

(Say: "If the sea were ink for the Words of my Lord, surely, the sea would be exhausted before the Words of my Lord would be finished, even if We brought like it for its aid.'') (18:109). The words

(like it) do not mean merely another one, but another like it and another and another and another, etc., because there is no limit to the signs and Words of Allah.

أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

(Verily, Allah is All-Mighty, All-Wise.) means, He is All-Mighty and has subjugated all things to His will, so nothing can prevent what He wills, and none can oppose or put back His decision. He is All-Wise in His creation, commands, Words, actions, Laws and all His affairs.

مَّا خَلْقُكُمْ وَلاَ بَعْثُكُمْ إِلاَّ كَنَفْسٍ وَحِدَةٍ

(The creation of you all and the resurrection of you all are only as a single person.) means, His creation and resurrection of all of mankind on the Day of Resurrection is, in relation to His power, like the creation and resurrection of a single soul; all of this is easy for Him.

إِنَّمَآ أَمْرُهُ إِذَآ أَرَادَ شَيْئاً أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ

(Verily, His command, when He intends a thing, is only that He says to it, "Be!'' -- and it is!) (36:82)

وَمَآ أَمْرُنَآ إِلاَّ وَحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ

(And Our commandment is but one as the twinkling of an eye. ) (54:50). This means He only has to command a thing once, and it will happen. There is no need for Him to repeat it or confirm it.

فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَحِدَةٌ - فَإِذَا هُم بِالسَّاهِرَةِ

(But it will be only a single Zajrah. When behold, they find themselves on the surface of the earth alive after their death.)(79:13)

إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

(Verily, Allah is All-Hearer, All-Seer.) means, just as He hears all that they say, so He also sees all that they do, as if He is hearing and seeing a single soul. His power over all of them is like His power over a single soul, Allah says:

مَّا خَلْقُكُمْ وَلاَ بَعْثُكُمْ إِلاَّ كَنَفْسٍ وَحِدَةٍ

(The creation of you all and the resurrection of you all are only as a single person.)

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang luasnya kalimat-Nya dan besarnya ucapan-Nya dengan penjelasan yang meresap ke hati, setiap akal akan takjub kepadanya, hatinya pun akan terpukau olehnya, dan bahwa orang-orang yang berakal dan berpengetahuan akan melayang untuk mengenal-Nya.

Yang dimaksud dengan kalimat Allah ialah firman dan ucapan-Nya yang tidak habis-habisnya. Karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang pertama tanpa ada permulaan dan yang terakhir tanpa ada kesudahan. Dia senantiasa berbicara dengan apa yang Dia kehendaki apabila Dia menghendaki, sehingga tidak ada batas terhadap firman-Nya tentang yang telah lalu dan yang akan datang, jika ditaqdirkan pohon dan lautan digunakan untuk mencatat kalimat Allah, maka tidak akan habis. Hal bukanlah berlebihan yang tidak ada hakikatnya, karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengetahui bahwa akal tidak mampu meliputi sebagian sifat-Nya, dan Dia mengetahui bahwa pengenalan terhadap-Nya oleh hamba-hamba-Nya adalah nikmat yang paling utama yang dikaruniakan-Nya kepada mereka, keutamaan yang paling besar yang mereka peroleh, namun pengenalan itu tidak mungkin diketahui sesuai keadaan-Nya, akan tetapi karena jika tidak dapat dicapai secara keseluruhan, maka tidak ditinggalkan seluruhnya (bahkan sebagiannya) perlu dicapai, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan dengan pengingatan yang membuat hati mereka bersinar, dada mereka menjadi lapang, dan dengan yang mereka capai itu, mereka dapat mengambil dalil terhadap yang belum mereka capai, mereka berkata sebagaimana yang dikatakan orang utama dan alim mereka, “Kami tidak dapat menjumlahkan pujian untuk-Mu. Engkau sebagaimana yang telah Engkau puji diri-Mu.” Oleh karena itu, keadaannya lebih agung dari itu. Permisalan ini termasuk mendekatkan makna yang tidak dapat dicapai oleh pikiran, karena maksudnya pohon-pohon meskipun jumlahnya lebih dari yang disebutkan, demikian pula lautan, maka ia tetap akan habis pula. Adapun kalimat Allah, maka tidak akan habis, dalil naqli dan aqli menunjukkan demikian. Segala sesuatu akan habis dan terbatas kecuali Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan sifat-Nya. Jika terbayang dalam pikiran tentang hakikat awalnya Allah dan akhir-Nya, dan bahwa awal itu adalah apa yang diduga pikiran berupa waktu-waktu sebelumnya, namun Allah Subhaanahu wa Ta'aala sebelum itu tanpa batasnya, dan meskipun pikiran manusia, bahwa yang akhir itu adalah zaman-zaman terakhir, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala setelah itu tanpa ada batasan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala pada setiap waktu memutuskan, berbicara, berfirman, berbuat bagaimana saja yang Dia kehendaki, dan jika Dia mengingikan sesuatu, maka tidak ada yang menghalangi ucapan dan perbuatan-Nya, jika akal manusia membayangkan, maka ia akan mengetahui bahwa permisalan yang Allah buat untuk kalimat-Nya adalah agar hamba mengetahui sebagian darinya, karena perkara yang sebenarnya lebih agung dan lebih besar lagi.

Tidak ada yang dapat melemahkan-Nya. Dia memiliki keperkasaan semuanya, di mana tidak ada kekuatan di alam bagian atas maupun bagian bawah kecuali berasal dari-Nya. Dia memberikannya kepada makhluk-Nya, dan tidak ada daya dan pertolongan kecuali dari-Nya. Dengan keperkasaan-Nya, Dia kalahkan semua makhluk, bertindak terhadap mereka dan mengatur mereka. Dengan hikmah-Nya, Dia menciptakan makhluk, dan Dia memulainya dengan hikmah serta menjadikan akhir dan maksudnya karena hikmah, demikian pula perintah dan larangan, ada dengan hikmah, dan maksudnya pun hikmah (kebijaksanaan); Dia Mahabijaksana dalam ciptaan-Nya dan perintah-Nya.