Surah Al-Mujaadila Verse 1

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ



Certainly has Allah heard the speech of the one who argues with you, [O Muhammad], concerning her husband and directs her complaint to Allah. And Allah hears your dialogue; indeed, Allah is Hearing and Seeing.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Allah hath heard the saying of her that disputeth with thee (Muhammad) concerning her husband…) [58:1].Abu Sa‘d Muhammad ibn ‘Abd al-Rahman al-Ghazi informed us> Abu ‘Amr Muhammad ibn Ahmad al-Hiri>Ahmad ibn ‘Ali al-Muthanna> Abu Bakr ibn Abi Shaybah> Muhammad ibn Abi ‘Ubaydah> his father> al-A‘mash> Tamim ibn Salamah> ‘Urwah who reported that ‘A’ishah said: “Glory be to Him Whose hearingencompass all things; I could hear the speech of Khawlah bint Tha‘labah, even though not in full, while shewas complaining about her husband to the Messenger of Allah, Allah bless him and give him peace. Shesaid: ‘He has worn out my youth and I let him physically enjoy me but when I grew older and could nolonger bear children, he put me away, saying that I am as his mother. O Allah, I complain to you’. She didnot move from her position until Gabriel came down with these verses (Allah hath heard the saying of herthat disputeth with thee (Muhammad) concerning her husband, and complaineth unto Allah…)”. This wasnarrated by al-Hakim Abu ‘Abd Allah in his Sahih> Muhammad al-Muzani> Mutayr> Abu Kurayb>Muhammad ibn Abi ‘Ubaydah. Abu Bakr ibn al-Harith informed us> Abu’l-Shaykh al-Hafiz al-Asfahani>‘Abdan ibn Ahmad> Ahmad ibn Muhammad ibn Yahya ibn Sa‘id> Yahya ibn ‘Isa al-Ramli> al-A‘mash>Tamim ibn Salamah> ‘Urwah> ‘A’ishah who said: “Praise be to Allah Who can hear all sounds! The womandisputant came and spoke with the Messenger of Allah, Allah bless him and give him peace, while I was atone side of the room and I did not understand what she was saying. Allah, exalted is He, then revealed(Allah hath heard the saying of her that disputeth with thee (Muhammad) concerning her husband…)”.

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِى تُجَادِلُكَ فِى زَوْجِهَا وَتَشْتَكِى إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمآ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

(1. Indeed Allah has heard the statement of her that disputes with you concerning her husband, and complains to Allah. And Allah hears the argument between you both. Verily, Allah is All-Hearer, All-Seer.)

Reason for revealing this Surah

Imam Ahmad recorded that `A'ishah said, "All praise be to Allah, Who hears all voices. "The woman who disputed'' came to the Prophet and argued with him while I was in another part of the room, unable to hear what she said. Allah the Exalted and Most Honored revealed this Ayah,

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِى تُجَادِلُكَ فِى زَوْجِهَا

(Indeed Allah has heard the statement of her that disputes with you concerning her husband.)'' till the end of this Ayah. Al-Bukhari collected this Hadith without a chain of narration in the Book of Tawhid in his Sahih. An-Nasa'i, Ibn Majah, Ibn Abi Hatim and Ibn Jarir also collected this Hadith. In the narration that Ibn Abi Hatim collected, `A'ishah said, "Blessed is He, Whose hearing has encompassed all things. I heard what Khawlah bint Tha`labah said while some of it I could not hear. She was complaining to Allah's Messenger about her husband. She said, `O Allah's Messenger! He spent my wealth, exhausted my youth and my womb bore abundantly for him. When I be- came old, unable to bear children, he pronounced the Ziharon me! O Allah! I complain to you.' Soon after, Jibril brought down this Ayah,

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِى تُجَادِلُكَ فِى زَوْجِهَا

(Indeed Allah has heard the statement of her that disputes with you concerning her husband,)'' She added, "Her husband was Aws bin As-Samit.''

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata, “Segala puji bagi Allah Yang Pendengaran-Nya meliputi segala sesuatu. Sungguh, ada seorang wanita yang mengajukan gugatan datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara dengan Beliau, sedangkan aku berada di pojok rumah, aku tidak mendengar apa yang diucapkannya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkan ayat, “Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya…dst.” (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Bukhari secara mu’allaq, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Jarir dan Hakim. Ia berkata, “Shahih isnadnya,“ dan didiamkan oleh Adz Dzahabi)

Sebab turunnya ayat ini ialah berhubungan dengan persoalan seorang wanita bernama Khaulah binti Tsa´labah yang telah dizhihar oleh suaminya Aus ibn Shamit, yaitu dengan mengatakan kepada isterinya, “Kamu bagiku seperti punggung ibuku,” dengan maksud dia tidak boleh lagi menggauli isterinya, sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. Menurut adat Jahiliyah, kalimat Zhihar seperti itu sama seperti menalak isterinya. Maka Khaulah mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan, bahwa dalam hal ini belum ada keputusan dari Allah. Dalam riwayat yang lain Rasulullah mengatakan, “Engkau telah diharamkan bersetubuh dengannya.” Lalu Khaulah berkata, “Suamiku belum menyebutkan kata-kata thalak.” kemudian Khaulah berulang kali mendesak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar menetapkan suatu keputusan dalam hal ini, sehingga kemudian turunlah ayat ini dan ayat-ayat berikutnya.

Yang menzhiharnya, yakni suaminya berkata kepada istrinya, “Engkau bagiku seperti punggung ibuku.” Atau seperti mahramnya yang lain selain ibunya. Atau mengatakan, “Engkau bagiku adalah haram.” Dalam menzhihar biasanya disebutkan kata, “zhahr” (punggung), oleh karenanya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menamainya dengan zhihar.

Tentang kesendiriannya, kefakirannya, dan mengkhawatirkan keadaan anak-anaknya jika diserahkan kepada suaminya, maka mereka akan terlantar atau jika diserahkan kepada dirinya, tentu anak-anaknya kelaparan. Dan lagi suaminya sudah sangat tua.

Semua suara di setiap waktu dan dengan beragam kebutuhan.

Dia melihat rayapan semut yang hitam di atas batu yang hitam di kegelapan malam. Hal ini merupakan pemberitahuan tentang sempurnanya pendengaran dan penglihatan-Nya dan mengena kepada semua perkara yang besar maupun kecil. Di dalam kata-kata ini terdapat isyarat, bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menghilangkan keluhannya dan mengangkat musibahnya. Oleh karena itu, pada ayat selanjutnya Dia menyebutkan hukum tentangnya dan hukum selainnya secara umum.