Surah Al-An'aam Verse 120

وَذَرُوا ظَاهِرَ الْإِثْمِ وَبَاطِنَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الْإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوا يَقْتَرِفُونَ



And leave what is apparent of sin and what is concealed thereof. Indeed, those who earn [blame for] sin will be recompensed for that which they used to commit.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

وَذَرُواْ ظَـهِرَ الإِثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُواْ يَقْتَرِفُونَ

(120. Leave sin, open and secret. Verily, those who commit sin will get due recompense for that which they used to commit.) Mujahid said that,

وَذَرُواْ ظَـهِرَ الإِثْمِ وَبَاطِنَهُ

(Leave evil, open and secret...) refers to all kinds of sins committed in public and secret. Qatadah said that,

وَذَرُواْ ظَـهِرَ الإِثْمِ وَبَاطِنَهُ

(Leave sin, open and secret...) encompasses sins committed in public and secret, whether few or many. In another statement, Allah said,

قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ

(Say: "(But) the things that my Lord has indeed forbidden are Al-Fawahish (evil sins) whether committed openly or secretly.) 7:33 This is why Allah said,

إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُواْ يَقْتَرِفُونَ

(Verily, those who commit sin will get due recompense for that which they used to commit.) Whether the sins they committed were public or secret, Allah will compensate them for these sins. Ibn Abi Hatim recorded that An-Nawwas bin Sam`an said, "I asked Allah's Messenger about Al-Ithm. He said,

«الْإِثمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ النَّاسُ عَلَيْه»

(The sin is that which you find in your heart and you dislike that people become aware of it.)

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Yakni semua maksiat baik yang nampak maupun yang tersembunyi, yang terkait dengan hak Allah maupun yang terkait dengan hak hamba, yang terkait dengan lisan dan anggota badan maupun yang terkait dengan hati, dan seorang hamba tidak dapat secara sempurna meninggalkan maksiat yang nampak maupun yang tersembunyi kecuali setelah mengenali dan mengkajinya. Oleh karena itu, mengetahui maksiat anggota badan dan hati merupakan perkara yang wajib bagi setiap mukallaf (orang yang sudah mendapat beban agama, yakni yang baligh dan berakal), dan banyak manusia yang masih samar baginya kebanyakan maksiat, khususnya maksiat yang terkait dengan hati, seperti sombong, ‘ujub (bangga diri), riya’ bahkan seseorang terkadang banyak tertimpa hal itu namun ia tidak menyadari, hal ini tidak lain karena berpaling dari ilmu dan tidak adanya bashirah (mata hati).

Balasan ini dilakukan di akhirat, dan bisa juga di dunia sehingga seseorang dihukum untuk meringankan keburukannya.