قَالَ فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِي الْحَيَاةِ أَنْ تَقُولَ لَا مِسَاسَ ۖ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَنْ تُخْلَفَهُ ۖ وَانْظُرْ إِلَىٰ إِلَٰهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا ۖ لَنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا
Berkata Musa: "Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menyentuh (aku)". Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan).
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Berkata Musa) kepada Samiri, ("Pergilah kamu) dari kalangan kami ini (maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini) selama kamu hidup di dalamnya (hanya dapat mengatakan) kepada orang-orang yang kamu bertemu dengannya, ('Janganlah menyentuhku') janganlah kamu mendekat kepadaku. Dan disebutkan bahwa sejak saat itu Samiri mengembara tanpa tujuan dan jika ada seseorang menyentuhnya atau dia menyentuhnya, maka semuanya kena penyakit demam. (Dan sesungguhnya bagimu telah ada ketentuan waktu) bagi hukumanmu (yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya) jika dibaca Lan tukhlifahu artinya, kamu tidak dapat selamat dari azab itu. Dan jika dibaca Lan Tukhlafahu artinya, kamu dibangkitkan kelak di hari kiamat untuk diazab (dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap) lafal Zhalta asalnya dibaca Zhalilta, kemudian Lam yang pertama dibuang sehingga jadilah Zhalta artinya yang kamu selamanya (menyembah kepadanya) tetap menyembahnya. (Sesungguhnya kami akan membakarnya) dengan api (kemudian kami sungguh-sungguh akan menghambur-hamburkannya ke dalam laut) berupa abu yang berserakan terbawa oleh angin laut. Dan Nabi Musa mengerjakan apa yang telah dikatakannya itu setelah terlebih dahulu menyembelihnya.
Mûsâ berkata lagi, "Keluarlah kamu dari kelompok kami dan jauhilah kami! Kau akan mendapat balasan di dunia sebagai orang terhina dan dijauhi manusia. Dengan begitu, tak ada hubungan lagi antara kamu dengan mereka. Tidak ada seorang pun akan mendekatimu dan kau un tidak dapat mendekati seseorang. Lebih dari itu, siksaanmu di akhirat sudah pula ditentukan. Dan kamu tidak akan dapat menghindarinya." Mûsâ kemudian mencemooh Sâmiriy dan tuhanya seraya berkata, "Lihatlah sekarang apa yang akan kami perbuat terhadap tuhan yang kamu sembah dan kamu jadikan alat untuk menggoda manusia. Kami akan membakar dan menghamburkannya ke laut."
Admin
Maksudnya, agar Samiri hidup terpencil sendiri sebagai hukuman di dunia, sehingga tidak ada yang mendekatinya, bahkan jika ada orang yang mendekatinya, ia (Samiri) akan berkata kepadanya, âJanganlah engkau menyentuhku dan mendekat kepadaku.â Adapun sebagai hukuman di akhirat, ia akan ditempatkan di dalam neraka.
Maka Musa melakukan hal itu, jika seandainya patung itu pantas disembah tentu dia akan melawan Musa dan mengalahkannya, namun ternyata ia tidak berbuat apa-apa. Ketika itu kecintaan menyembah patug sudah meresap di hati bani Israil, maka Musa menghancurkannya di hadapan mereka, dengan dibakar dan dihambur-hamburkan ke lautan agar rasa cinta mereka kepada patung hilang. Di samping itu, membiarkannya dapat membuat mereka terfitnah, karena dalam jiwa manusia terdapat pendorong kepada kebatilan.