Surat An-Naml Ayat 27

۞ قَالَ سَنَنْظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْكَاذِبِينَ



Berkata Sulaiman: "Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Berkatalah) Nabi Sulaiman kepada burung Hud-hud ("Akan kami lihat, apakah kamu benar) di dalam berita yang kamu sampaikan kepada kami ini (ataukah kamu termasuk yang berdusta") yakni kamu termasuk satu di antara mereka. Ungkapan ini jauh lebih sopan daripada seandainya dikatakan, "Ataukah kamu berdusta dalam hal ini". Kemudian burung Hud-hud menunjukkan sumber air itu kepada mereka lalu dikeluarkan airnya; mereka meminumnya sehingga menjadi segar kembali, mereka berwudu, lalu melakukan salat. Sesudah itu Nabi Sulaiman menulis surah kepada ratu Balqis yang bunyinya seperti berikut, "Dari hamba Allah, Sulaiman ibnu Daud kepada ratu Balqis, ratu negeri Saba. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Keselamatan atas orang yang mengikuti petunjuk. Amma Ba'du, Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". Setelah itu Nabi Sulaiman menuliskannya dengan minyak kesturi lalu dicapnya dengan cincinnya. Maka berkatalah ia kepada burung Hud-hud,

Sulaymân berkata kepada Hudhud, "Aku akan memeriksa kebenaran berita ini, apakah kamu benar atau bohong."

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Kepada burung Hud-hud.

Disebutkan dalam Tafsir Al Baghawi dan Al Jalaalain, bahwa burung Hud-hud menunjukkan tempat air kepada mereka, lalu mereka menggali sumur-sumur tersebut, kemudian bala tentaranya meminum airnya hingga hilang dahaganya, lalu berwudhu’ dan shalat, kemudian Nabi Sulaiman menuliskan surat, yang isinya: Dari hamba Allah Sulaiman bin Dawud kepada Balqis ratu Saba, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, salam atas orang yang mengikuti petunjuk, amma ba’du: “Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” Ibnu Juraij berkata, “Sulaiman tidak menuliskan lebih dari apa yang diceritakan Allah dalam kitab-Nya.” Qatadah berkata, “Demikianlah para nabi, menulis beberapa kalimat secara garis besar; tidak panjang dan tidak banyak.”