Surat Ar-Rum Ayat 36

وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ



Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Dan apabila Kami rasakan kepada manusia) yakni orang-orang kafir Mekah dan orang-orang kafir lainnya (suatu rahmat) yakni suatu nikmat (niscaya mereka gembira dengan rahmat itu) mereka merasa bangga dengannya. (Dan apabila mereka ditimpa musibah) yaitu marabahaya (disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa) mereka putus harapan dari rahmat Allah. Orang beriman harus bersyukur bila diberi rahmat dan bila ditimpa marabahaya harus berdoa kepada Rabbnya.

Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, mereka berlebih-lebihan dalam kegembiraan mereka. Sebaliknya, apabila mereka ditimpa kesulitan yang disebabkan oleh dosa-dosa yang mereka perbuat, tiba-tiba mereka merasa putus asa dari kasih sayang Allah.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tabiat kebanyakan manusia ketika menghadapi kesenangan dan kesulitan, yaitu bahwa mereka ketika diberi Allah rahmat, seperti kesehatan, kekayaan, pertolongan, dsb. Mereka bergembira ria dengan sikap sombong, bukan bergembira dengan rasa syukur terhadap nikmat Allah. Tetapi ketika mereka mendapatkan musibah disebabkan kemaksiatan yang mereka lakukan, tiba-tiba mereka berputus asa dari harapan hilangnya sakit itu atau kefakiran itu. Hal ini merupakan kebodohan mereka dan tidak mengetahui.

Berbeda dengan orang mukmin, saat mendapatkan nikmat, ia bersyukur, dan saat mendapatkan musibah dia bersabar dan tidak berputus asa, bahkan tetap berharap kepada Tuhannya.