Surat Fatir Ayat 29

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ



Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca) selalu mempelajari (kitab Allah dan mendirikan salat) yakni mereka melaksanakannya secara rutin dan memeliharanya (dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan) berupa zakat dan lain-lainnya (mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi) tidak bangkrut.

Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca kitab Allah, menkaji dan mengamalkannya, melaksanakan salat secara benar dan menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan secara diam-diam maupun terang-terangan, mereka itulah orang-orang yang mengharapkan perniagaan kepada Allah yang tak pernah merugi.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Yakni yang mengikuti perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya, membenarkan beritanya dan meyakininya, tidak mengedapan ucapan apa pun di atasnya, dan membaca pula lafaz-lafaznya serta mempelajarinya, mempelajari maknanya dan menggali isinya. Inilah arti tilawah, yakni mengikuti dan membaca. Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan tentang shalat secara khusus setelah umum, di mana shalat adalah tiang agama, cahaya kaum muslimin, timbangan keimanan dan tanda benarnya keislamannya. Demikian pula disebutkan infak, baik kepada kerabat, orang-orang miskin, anak yatim dan lainnya, dan termasuk pula zakat, kaffarat, nadzar dan sedekah.

Yakni dalam setiap waktu.

Karena perdagangan itu adalah perdagangan yang paling tinggi dan paling utama keuntungannya, yaitu memperoleh keridhaan Allah, memperoleh pahala-Nya yang banyak (surga) dan selamat dari kemurkaan dan siksa-Nya (neraka). Yang demikian karena mereka ikhlas dalam melakukan amal itu, tidak ada maksud atau niat yang buruk sama sekali.