وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا
dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Dan sungguh, akan saya sesatkan mereka) dari kebenaran dengan waswas dan godaan (dan akan saya berikan pada mereka angan-angan) artinya saya masukkan ke dalam hati mereka harapan akan berumur panjang dan bahwa tak ada saat berbangkit atau hari pengadilan (dan saya suruh mereka memotong telinga binatang-binatang ternak) dan hal itu telah mereka lakukan pada ternak bahirah. (Dan saya suruh mereka mengubah ciptaan Allah.") maksudnya agama-Nya yaitu dengan kekafiran, menghalalkan apa yang diharamkannya dan mengharamkan apa yang dihalalkannya. (Dan siapa yang mengambil setan sebagai pelindung) yang ditaati dan dipatuhinya (selain dari Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata) artinya yang jelas, karena tempat kediamannya sudah jelas tiada lain dari neraka yang akan didiaminya untuk selama-lamanya.
Sumpah setan itu akan menyesatkan orang-orang yang berhasil digodanya dengan menjauhkan mereka dari kebenaran, dan merangsang nafsu mereka. Setan akan menyesatkan mereka dalam angan- angan kosong itu. Dengan hawa nafsu dan angan-angan kosong itu mereka berada dalam kekuasaannya. Mereka didorong kepada hal-hal yang tidak masuk akal dan mengiranya sebagai ibadah, padahal itu hanya kebohongan belaka. Selanjutnya setan mengganggu mereka supaya memotong telinga sebagian unta dan mengubah ciptaan Allah. Hewan yang dipotong telinganya itu tidak boleh disembelih dan dipekerjakan, dan harus dilepas mencari makan. Semua itu adalah perintah setan. Setan kemudian membisikkan bahwa semua itu adalah perintah agama. Jika mereka melakukan itu semua berarti mereka telah mengikuti setan dan menjadikannya sebagai penolong selain Allah. Barangsiapa menjadikan setan sebagai penolong, maka ia telah menderita kerugian yang nyata, karena telah sesat dari kebenaran dan tidak lagi menggunakan akal pikirannya, dan akan merasakan kerusakan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat kelak.
Admin
Yakni menaruh dalam hati mereka rasa lamanya hidup di dunia dan tidak adanya kebangkitan serta hisab. Ada pula yang menafsirkan, bahwa di samping menyesatkan manusia, dia juga akan menghias kesesatan itu, sehingga manusia mengira bahwa yang demikian merupakan kebaikan. Hal ini merupakan keburukan ditambah keburukan, mereka mengerjakan amalan penghuni neraka, namun mereka mengira bahwa amalan itu memasukkan ke surga sebagaimana yang menimpa orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Yang demikian (hanyalah) angan-angan mereka yang kosong belaka. " (Terj. Al Baqarah: 111) Demikian pula seperti yang menimpa orang-orang munafik, "Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) sambil berkata, "Bukankah Kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab, "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu." (Terj. Al Hadiid: 14)
Menurut kepercayaan Arab jahiliyah, binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada patung-patung berhala, harus dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang yang seperti ini tidak boleh dikendarai dan tidak dipergunakan lagi, serta harus dilepaskan saja. Termasuk pula dalam hal ini unta Bahirah, Sa'ibad, Washilah dan Haam seperti yang disebutkan dalam Al Ma'idah ayat 103. Semua ini termasuk penyesatan setan, di mana yang demikian menghendaki mengharamkan apa yang Allah halalkan atau menghalalkan apa yang Allah haramkan. Termasuk pula kepercayaan-kepercayaan lain dan adat istiadat yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti pada adat-adat yang biasa dilakukan di daerah Jawa dan lainnya, mereka melakukan berbagai acara dengan adanya keyakinan-keyakinan tertentu. Misalnya memandikan keris, melempar sesaji ke tengah laut, dsb. di mana di dalamnya banyak kemusyrikan, wallahul musta'aan.
Imam Thabari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas, bahwa ia membenci melakukan pengebirian, ia berkata, "Tentang hal ini turunlah ayat, "dan akan kusuruh mereka mengubah ciptaan Allah." (Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
Mengubah ciptaan Allah dapat berarti mengubah agama Allah dan menggantinya dengan kekafiran, menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya. Ada pula yang menafsirkan dengan "mengubah penampilan fisik" untuk kecantikan, seperti melakukan tato, menipiskan gigi, mencabut alis, merenggangkan gigi dsb. hal itu, karena di dalamnya terdapat sikap tidak suka dengan ciptaan Allah, mengkritik kebijaksanaan-Nya, menganggap bahwa apa yang mereka buat dengan tangan mereka lebih baik daripada ciptaan Allah. Ada pula yang menafsirkan dengan "Mengubah fitrah yang tertanam dalam jiwa manusia", yakni karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan hamba-hamba-Nya dalam keadaan hanif (lurus), diciptakan dalam keadaan mau menerima yang hak dan lebih mengutamakannya, lalu setan pun datang dan menarik mereka dari akhlak yang mulia ini serta menghias keburukan, kesyrikkan, kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan kepada mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan manusia di atas fitrah Islam, namun kedua orang tuanya yang mengubahnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan manusia di atas tauhid, rasa cinta dan mengenal-Nya, namun setan menyerang mereka bagaikan serigala yang yang menyerang kambing yang sedang sendiri. Kalau bukan karena kelembutan Allah dan kepemurahan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas, tentu akan menimpa mereka sebagaimana yang menimpa orang-orang yang terfitnah lainnya karena berpaling dari Ar Rahman beralih mendekati setan yang terkutuk, dan barang siapa yang menjadikan setan sebagai walinya, maka sungguh ia telah menderita kerugian yang nyata. Kerugian manakah yang melebihi kerugian agama dan dunia serta dibinasakan hidupnya oleh maksiat dan dosa-dosa, di mana ia akan memperoleh kesengsaraan yang kekal dan hilangnya kenikmatan. Sebaliknya, barang siapa yang menjadikan Allah sebagai walinya dan lebih mengutamakan ridha-Nya, maka ia akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.