Surat Asy-Syura Ayat 12

لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ



Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

(Kepunyaan-Nyalah khazanah langit dan bumi) yakni kunci-kunci khazanahnya, yaitu berupa hujan, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya. (Dia melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai ujian baginya (dan membatasinya) menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan baginya (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.)

Dia memiliki kendali penjagaan dan pengaturan langit dan bumi. Dia meluaskan dan menyempitkan rezeki siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya.

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:32
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Yakni milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi dan di Tangan-Nya kunci-kunci rahmat dan rezeki, serta nikmat-nikmat yang tampak maupun yang tersembunyi. Semua makhluk butuh kepada Allah dalam mendatangkan maslahat mereka dan menghindarkan madharrat dan dalam setiap keadaan, dan tidak ada seorang pun yang berkuasa terhadapnya.

Allah Subhaanahu wa Ta'aala Dialah yang memberi dan menghalangi, yang menimpakan bahaya dan memberikan manfaat, dimana tidak ada satu pun nikmat yang diperoleh hamba kecuali dari-Nya dan tidak ada yang dapat menolak keburukan kecuali Dia. Sebagaimana firman-Nya, “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Terj. Fathir: 2) Oleh karena itulah di ayat ini Dia berfirman, “Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki.”

Sehingga rezeki itu hanya sebatas kebutuhannya dan tidak lebih.

Semua ini mengikuti pengetahuan dan hikmah-Nya.

Dia mengetahui semua keadaan hamba-hamba-Nya, Dia memberikan masing-masingnya yang sesuai dengan hikmah-Nya dan dikehendaki oleh masyi’ah (kehendak)-Nya.