Surah Al-Muminoon Verse 45

ثُمَّ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ وَأَخَاهُ هَارُونَ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُبِينٍ



Then We sent Moses and his brother Aaron with Our signs and a clear authority

Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتَـبَ مِن بَعْدِ مَآ أَهْلَكْنَا الْقُرُونَ الاٍّولَى بَصَآئِرَ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

(45. Then We sent Musa and his brother Harun, with Our Ayat and manifest authority,)

(46. To Fir

awn and his chiefs, but they behaved insolently and they were people self-exalting (by disobeying their Lord).)

(47. They said: "Shall we believe in two men like ourselves, and their people are obedient to us with humility!'')

(48. So, they denied them both and became of those who were destroyed.)

(49. And indeed We gave Musa the Scripture, that they may be guided.)

Allah tells us that He sent Musa, peace be upon him, and his brother Harun to Fir

awn and his chiefs with decisive evidence and definitive proof, but Fir

awn and his people were too arrogant to follow them and obey their commands because they were human beings, just as previous nations had denied the Message of the human Messengers. They were of a similar mentality, so Allah destroyed Fir

awn and his chiefs, drowning them all in one day. He revealed the Book to Musa, i.e., the Tawrah, in which were rulings, commands and prohibitions, after He had destroyed Fir

awn and the Egyptians and seized them with a punishment of the All-Mighty, All-Capable to carry out what He wills. After Allah revealed the Tawrah, Allah did not destroy any nation with an overwhelming calamity; instead, He commanded the believers to fight the disbelievers, as He says:

(And indeed We gave Musa -- after We had destroyed the generations of old -- the Scripture as an enlightenment for mankind, and a guidance and a mercy, that they might remember.) 28:43

Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir

Admin

Submit : 2015-04-01 02:13:31
Link sumber: http://tafsir.web.id/

Sebagian ulama menjelaskan, bahwa setelah diutus-Nya Musa dan diturunkan Taurat, Allah mengangkat azab terhadap umat-umat, yakni azab dalam arti membinasaan sehabis-habisnya, dan Allah mensyariatkan jihad terhadap orang-orang yang mendustakan. Syaikh As Sa’diy berkata, “Namun saya tidak mengetahui dari mana perkataan ini diambil? Tetapi setelah saya mentadabburi beberapa ayat ini dengan beberapa ayat yang disebutkan dalam surah Al Qashas, maka nampaklah bagiku alasannya. Adapun dalam beberapa ayat ini, Allah telah menyebutkan umat-umat yang dibinasakan secara berturut-turut. Setelah itu, Dia memberitahukan bahwa setelah mereka, Dia mengutus Musa, dan menurunkan kitab Taurat kepadanya sebagai petunjuk bagi manusia, dan hal ini tidaklah bertentangan dengan dibinasakannya Fir’aun, karena kebinasaannya sebelum turun Taurat. Adapun dalam beberapa ayat di surah Al Qashas, maka jelas sekali di sana, bahwa setelah disebutkan kebinasaan Fir’aun, Dia berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) setelah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia, petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.” (Terj. Al Qashash: 43) Ayat ini jelas, bahwa Allah memberikan kitab Taurat kepada Musa setelah binasanya uamt-umat yang melampaui batas, dan Allah memberitahukan bahwa Dia menurunkan kitab itu sebagai pelita bagi manusia, petunjuk dan rahmat…dst.”

Ketika Musa meminta kepada Tuhannya agar Dia mengikutsertakan Harun dalam tugasnya.

Yang dimaksud tanda-tanda kebesaran Allah dan bukti yang nyata dalam ayat ini ialah mukjizat Nabi Musa yang sembilan buah. Mukjizat yang sembilan itu ialah: tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, taupan (banjir besar), laut, dan bukit Thur. Ada pula yang menafsirkan “tanda-tanda (kebesaran) Kami” maksudnya yang menunjukkan kebenaran keduanya (Musa dan Harun) dan apa yang mereka berdua bawa. Sedangkan maksud “bukti yang nyata” adalah hujjah yang jelas, di mana karena jelasnya dapat menundukkan hati dan menjadi hujjah bagi orang-orang yang keras kepala.