قَالُوا يَا شُعَيْبُ أَصَلَاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَنْ نَفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاءُ ۖ إِنَّكَ لَأَنْتَ الْحَلِيمُ الرَّشِيدُ
Mereka berkata: "Hai Syu'aib, apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal".
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Mereka berkata) kepada Nabi Syuaib dengan nada mengejek ("Hai Syuaib! Apakah salatmu menyuruhmu) membebankan kepadamu (agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami) yaitu berhala-berhala (atau) melarang kami (mencegah kami melakukan apa yang kami kehendaki tentang harta kami) maksudnya hal ini tidak benar sama sekali, tidak ada seorang pun yang menyeru kepada kebaikan. (Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal.") mereka mengatakan demikian dengan nada mengejek dan mencemoohkan Nabi Syuaib.
Dengan nada mencemooh dan meremehkan mereka berkata, "Wahai Syu'aib, agamamukah yang menyuruhmu agar kami meninggalkan patung-patung yang disembah oleh nenek moyang kami atau agar kami tidak menggunakan harta sesuka kami menurut kemaslahatan dari sudut pandang kami? Sesungguhnya itu adalah tindakan yang sangat bodoh dan salah, serta tidak sesuai dengan kepribadianmu yang kami kenal pintar dan bijaksana dalam berpendapat. Kamu telah dikenal sebagai orang yang sangat penyantun lagi berakal."
Admin
Dengan nada mengejek.
Yaitu patung-patung.
Maksud mereka adalah bahwa hal ini menurut mereka adalah perkara yang batil, tidak mungkin diserukan oleh orang yang mengajak kepada kebaikan. Menurut mereka, perintah Beliau memenuhi takaran dan timbangan serta menunaikan hak yang wajib tidaklah wajib dilakukan mereka, karena harta itu adalah harta mereka dan Beliau tidak berhak apa-apa terhadapnya.
Perkataan ini mereka ucapkan untuk mengejek Nabi Syu'aib âalaihis salam.