لِيُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي يَخْتَلِفُونَ فِيهِ وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّهُمْ كَانُوا كَاذِبِينَ
agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta.
Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
(Agar Allah menjelaskan) lafal liyubayyina ini berta`lluq kepada lafal yab`atsuhum yang keberadaannya diperkirakan (kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu) bersama dengan orang-orang mukmin (tentangnya) tentang masalah agama; melalui cara mengazab orang-orang kafir dan memberi pahala orang-orang mukmin (agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta) disebabkan mereka mengingkari adanya hari berbangkit.
Di antara bukti keadilan Allah pada makhluk-Nya adalah membangkitkan manusia seluruhnya setelah mati. Lalu Dia memperlihatkan hakikat segala persoalan yang dahulu mereka perselisihkan. Dengan demikian, orang-orang Mukmin akan mengetahui bahwa mereka benar, dan orang-orang kafir menyadari bahwa mereka bersalah karena telah berbuat syirik dan berdusta dalam sumpah mereka bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali orang yang mati. Demikian juga, agar masing-masing dari kedua golongan itu menerima ganjaran dengan mengetahui sebab-sebabnya.
Admin
Di ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan hikmah dibangkitkan-Nya mereka.
Dengan kaum mukmin tentang perkara agama (baik perkara besar seperti âaqidah, maupun perkara yang ringan, seperti masalah furuâ/cabang). Pada hari itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan yang benarnya.
Dalam mengingkari kebangkitan. Mereka akan mengetahui kedustaan mereka saat mereka melihat amal mereka menjadi penyesalan bagi mereka, sesembahan yang mereka sembah ternyata tidak memberi mereka manfaat apa-apa, dan ketika mereka melihat apa yang mereka sembah menjadi bahan bakar api neraka, matahari dan bulan di gulung lalu dijatuhkan ke dalam neraka, demikian juga bintang-bintang, dan ketika itu jelaslah bagi penyembahnya bahwa semua itu adalah makhluk yang ditundukkan, dan bahwa semuanya butuh kepada Allah. Memenuhi semua kebutuhan mereka tidaklah sulit bagi Allah, bukankah apabila Dia berkehendak kepada sesuatu cukup mengatakan, âJadilah!â Maka jadilah ia, tanpa ada yang menghalangi dan menolaknya, bahkan akan terjadi sesuai yang dikehendaki-Nya.